Fuzhou (ANTARA) - China mendapat tambahan 18 kasus baru COVID-19 impor, sedangkan ratusan penumpang pesawat dari Indonesia relatif aman karena tidak ada yang terinfeksi virus tersebut.

Komisi Kesehatan China (NHC), Jumat, menyatakan dengan adanya tambahan 18 kasus itu jumlah kasus impor di China menjadi 3.185.

Dari jumlah tersebut, 2.948 orang telah diizinkan meninggalkan rumah sakit setelah menjalani perawatan, sedangkan 237 sisanya masih dalam perawatan.

Sejauh ini, tidak ada orang meninggal dunia dalam kasus impor COVID-19 di China.

Sementara itu, dari 200 penumpang pesawat Xiamen Airlines dari Jakarta tujuan Fuzhou, tidak ada laporan positif COVID-19.

Meskipun demikian, seluruh penumpang pesawat berbadan lebar tersebut langsung diboyong ke hotel setelah menjalani serangkaian pemeriksaan dokumen kesehatan, tes usap, dan keimigrasian di Bandar Udara Internasional Changle pada Kamis (22/10) malam.

Mereka akan menjalani karantina selama 14 hari sebelum melanjutkan penerbangan ke berbagai kota tujuan lainnya di China.

Mayoritas penumpang pesawat Xiamen Air, yang jadwal keberangkatannya dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta tertunda lebih dari empat jam, itu merupakan kalangan pekerja dan pebisnis dari China.

Baru Xiamen Airlines yang memiliki jadwal penerbangan reguler dari Indonesia ke China, meskipun hanya rute Jakarta-Fuzhou setiap Kamis, sejak kedua negara menandatangani kesepakatan Travel Corridor pada Agustus lalu.

Tiga maskapai penerbangan asal Indonesia masih belum melayani penerbangan reguler ke China kecuali penerbangan carter dari Jakarta dengan tujuan Chengdu, Kunming, dan Hangzhou.

Baca juga: Penerbangan internasional langsung Beijing dibuka bertahap

Baca juga: Penerbangan China tidak lagi operasikan B-373 Max

Baca juga: China tangguhkan tiga maskapai setelah penumpang positif COVID-19

China Southern Airlines mulai gunakan pesawat ARJ21

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020