Karawang (ANTARA News) - Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana Alam Pemkab Karawang, Jawa Barat, belum mengetahui kerugian akibat banjir yang melanda 10 kecamatan di Karawang selama lebih dari sepekan.
"Kami masih menghitung dan menginventarisir kerugian akibat banjir. Jadi, belum bisa diketahui jumlah kerugiannya," kata Ketua Harian Satkorlak Penanggulangan Bencana Alam Pemkab Karawang, Arifin Kertasaputra, kepada ANTARA, di Karawang, Senin.
Dikatakannya, setelah banjir mulai surut di sebagian daerah di Karawang sejak Sabtu (27/3), pihaknya menggelar rapat koordinasi mengenai penanganan pascabanjir. Termasuk diantaranya membahas tentang kerugian yang dialami Pemkab Karawang akibat banjir.
Hingga Senin ini, kata Arifin, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang masih memberlakukan tanggap darurat hingga Minggu (4/4) nanti. Atas hal itu, pihaknya mengimbau sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Karawang untuk melakukan penanggulangan pascabanjir sampai masa tanggap darurat di Karawang berakhir.
Di antara OPD di lingkungan Pemkab Karawang yang bisa melakukan tanggap darurat pada pascabanjir ialah Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Pertanian, Bina Marga dan Perairan, Cipta Karya, dan lainnya.
Ia mengaku akan terus berkoordinasi dan mengevaluasi kepada setiap OPD di lingkungan Pemkab Karawang mengenai kejadian banjir di Karawang. Namun, pihaknya belum berencana untuk memberi bantuan fisik seperti barang-barang perabotan rumah tangga kepada para korban banjir.
"Kami masih menggelar rapat koordinasi untuk mengevaluasi banjir yang terjadi di Karawang. Jadi, belum ada rencana untuk memberi bantuan fisik kepada para korban banjir," kata Arifin.
Sementara itu, banjir akibat luapan sungai Citarum sejak Kamis (18/3) yang mulai surut sebagian daerah di Karawang pada Sabtu (27/3) lalu itu telah merendam puluhan ribu rumah di sepuluh kecamatan.
Sepuluh kecamatan yang dilanda banjir itu ialah Kecamatan Karawang Barat, Karawang Timur, Telukjambe Timur, Telukjambe Barat, Klari, Ciampel, Rengasdengklok, Batujaya, Pakisjaya, dan Kecamatan Jayakerta. (MAK/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010