New York (ANTARA News) - Scott Braun (28), manajer bintang remaja asal Kanada Justin Beiber, Rabu (25/3) ditahan polisi New York, AS, karena menolak memperingatkan para penggemar melalui Twitter agar tidak memadati sebuah acara di salah satu pusat pembelanjaan.
Scott Braun menyerahkan diri kepada kepolisian Willingston Park, New York, karena menolak mengirimkan pesan melalui situs jejaring sosial untuk memberitahukan para penggemar bahwa acara itu dibatalkan karena kelebihan pengunjung, demikian Jaksa Wilayah Nassau County seperti yang dikutip Reuters.
Menurut pernyataan Jaksa Wilayah itu, kejadian tersebut berlangsung November 2009 ketika Beiber dijadwalkan membagikan tanda tangan di salah satu toko pakaian dan situasi menjadi terlalu padat sehingga membahayakan para penggemar karena berhimpit-himpitan.
Polisi saat itu meminta Braun untuk mengirimkan pesan Twitter dari akun Beiber dan meminta penggemarnya untuk tidak datang, tetapi Braun menolak dan bahkan mengganti kata sandi akun itu sehingga "ia bisa mengontrol acara tersebut," kata sang Jaksa.
"Dengan menolak mengirimkan pesan pembatalan acara melalui Twitter dan mencegah para penggemar, ia jelas mengacuhkan arahan polisi," ketus Kathleen Rice, Jaksa Wilayah Nassau County dalam sebuah pernyataan.
Pada saat itu James Roppo, Wakil Presiden Senior Island Def Jam, sebuah label rekaman di New York, juga ditahan karena menolak membatalkan acara itu.
Sebenarnya setelah menerima telepon dari Roppo, Braun mengirimkan 'tweets' yang diminta, tetapi sudah terlambat.
Braun "telah membahayakan para penggemar yang datang mengunjungi mitranya," kata Rice. Ia diancam tuntutan satu tahun penjara jika terbukti lalai dan menyebabkan gangguan yang membahayakan, kata Jaksa Wilayah.
Bieber, bintang berusia 16 tahun itu sedang tampil di Chicago. Ia pertama kali terkenal setelah mempostingkan rekaman dirinya di situs YouTube.
Album terbaru Bieber 'My World 2.0' telah dirilis awal pekan lalu. Menurut perhitungan Billboard lagu andalan Beiber dari album pertamanya mencapai penjualan 3,3 juta dollar.
(Ber/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010