Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia mendukung program "100 UKM Juwara" yang diinisiasi oleh organisasi UKM Indonesia dan aplikasi pesan milik Facebook, WhatsApp.
"Program '100 UKM Juwara' dengan WhatsApp, bisa benar-benar menjadi juara dan akan menggerakkan ekonomi Indonesia. Kami Kementerian Koperasi dan UKM, pemerintah dalam arti luas, siap mendukung," ujar Asisten Deputi Pemasaran Kemenkop UKM RI, Destri Anna Sari, dalam acara virtual, Jumat.
Destri mengungkapkan sebelum pandemi COVID-19 hanya 8 juta UKM yang "Go Digital." Namun, COVID-19 mempercepat digitalisasi UKM, dengan angka sebanyak hampir 3 juta UKM Go Digital pada Mei hingga Oktober.
Destri berharap UKM tidak hanya sukses melakukan digitalisasi, tetapi juga tahu bagaimana bertahan dalam digitalisasi tersebut. Sehingga, dengan program ini diharap UKM dapat memiliki pengetahuan lebih lagi, terutama soal promosi dan pemasaran.
"Ini inovasi yang luar biasa karena akan ada evaluasi sampai monitoring sampai Januari, berapa transaksi yang tercipta dari inisiasi inovatif ini, ini menjadi pelajaran insight pemerintah, dari 100 UKM Jawara yang terpilih. Kami support ini," ujar Destri.
Baca juga: Bangkit dari pandemi lewat teknologi
Baca juga: Menkominfo: UU Cipta Kerja dukung UMKM
Program "100 UKM Jawara" merupakan kelanjutan dari program pelatihan "Go Digital & Scale Up" yang mendorong 3.600 pemilik usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di 12 kota di Indonesia untuk memulai dan menjalankan bisnis di digital.
Program "100 UKM Juwara" mengundang 100 UKM terpilih dari program "Go Digital & Scale Up with WhatsApp" untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas melalui katalog aplikasi WhatsApp Business.
"Setelah pelatihan go digital, kemudian promosi sendiri apakah dampaknya bisa dioptimalkan. Ini menjadi latar belakang kita ingin melanjutkan dengan suatu program promosi. Ini adalah adalah program pertama kami melakukan katalog yang kemudian aktivitas kampanye media sosial," ujar Project Leader ukmindonesia.id, Dewi Meisari.
Program katalog ini akan membuat profil produk layaknya direktori bisnis. Dewi mengatakan UKM yang terdaftar dalam katalog ini telah dikurasi dari data base member yang sudah diverifikasi oleh Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kemenkop UKM.
Selanjutnya, UKM Indonesia mengkurasi 100 UKM tersebut berdasarkan tampilan usahanya pada platform digital, seperti website maupun media sosial, seperti foto-foto produk pada Instagram.
"Karena ini adalah program yang berujung ingin mengajak lebih banyak lagi UKM Go DIgital, sehingga kami perlu semacam mempromosikan role modelnya yang sudah terlebih dahulu Go Digital, maka kriteria yang dikurasi menitik beratkan pada aspek digitalnya," kata Dewi.
Untuk mengajak lebih banyak lagi UKM Go Digital, Dewi juga melakukan kampanye di Instagram dengan menggunakan tanda pagar UKM Juwara. Sehingga, ketika pencarian dilakukan dengan tagar tersebut, tidak hanya 100 UKM yang terdaftar dalam katalog, UKM lainnya juga akan mendapatkan dampak positif dari program tersebut.
Director of Public Policy WhatsApp Asia Pacific, Clair Deevy, mengatakan bahwa kolaborasi platform digital bersama asosiasi dan pemerintah penting terutama untuk membantu UKM yang terdampak pandemi COVID-19.
Menurut Clair, kecakapan digital akan membantu UKM melewati pandemi, bahkan menjadi kunci kesuksesan mereka pada 2021 dan kedepannya.
Dengan program katalog "100 UKM Jawara" para pemilik UKM dapat mempelajari bagaimana berkomunikasi dengan pelanggan secara lebih baik dan personal.
"Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang menggunakan katalog ini. Program ini juga sejalan dengan kampanye dan gerakan yang diinisiasi presiden Jokowi Bangga Buatan Indonesia untuk mendukung UKM di Indonesia," ujar Clair.
Baca juga: Menteri Koperasi akan percepat proses Go Digital UMKM
Baca juga: Menkop UKM nilai UMKM Go digital merupakan keniscayaan
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020