Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Riset dan Teknologi menandatangani kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dengan Amerika Serikat (AS) di 23 bidang.
Menristek Suharna Surapranata pada penandatanganan persetujuan kerja sama Iptek Indonesia-AS antara Menristek dan Duta Besar AS Cameron R Hume di Jakarta, Senin, menyebutkan, bidang kerja sama antara lain mencakup tentang kebijakan Iptek, pertanian dan bioteknologi, ilmu kesehatan dan biomedis.
Kemdian, kedokteran dan riset vaksin, keamanan pangan, riset kelautan, energi, teknologi informasi dan komunikasi, kedirgantaraan, nano teknologi, ilmu material, metrologi, atmosfer, lingkungan, kehutanan, keanekaragaman hayati, hingga ilmu kebumian dan bencana.
Dengan kerja sama ini, katanya, diharapkan seluruh pelaku Iptek Indonesia dapat memanfaatkan payung persetujuan ini, dengan meneruskan kerja sama yang sudah berjalan atau dalam rangka memulai kolaborasi baru.
Menristek menegaskan bahwa kerja sama ini berdasarkan prinsip kesetaraan, sehingga kolaborasi yang disepakati tidak dalam posisi mendukung AS, tetapi dalam posisi mendukung program-program Iptek nasional.
Ia mengatakan, kerja sama Iptek bilateral Indonesia-AS sebenarnya telah dimulai sejak 1978 dan diperpanjang sampai 2002 dan baru disadari oleh kedua negara pada 2008 untuk diperbaharui.
Sementara itu, Dubes AS Cameron R Hume mengatakan, AS ingin mempererat kerja sama dengan Indonesia dalam berbagai bidang, termasuk bidang Iptek dan riset serta menjadikan Indonesia sebagai mitra yang kuat bagi AS.
Kerja sama tersebut, kata dia, misalnya di bidang kelautan, kedokteran, biomaterial, ilmu kebumian seperti mengenai gunung api, atmosfer, hingga kerja sama lingkungan seperti dengan mendirikan pusat riset.
(D009/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010