Sidoarjo (ANTARA News) - Sedikitnya 135 murid SD Negeri Pejarakan, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang selama ini terdampak semburan lumpur panas PT Lapindo Brantas menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Mereka tiba di pusat semburan titik 35 yang berjarak sekitar 200 meter dari sekolah mereka, Senin siang sekitar pukul 10.00 WIB atau tepat dua jam sebelum Presiden dan istri serta para menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II mendatangi lokasi semburan.
Murid yang sebagian besar rumahnya tergenang lumpur panas itu berkumpul di titik 35 dengan membawa bendera Merah-Putih yang terbuat dari kertas minyak.
"Saya ingin menyampaikan salam Bapak saya kepada Presiden," kata Bakti, murid kelas III SD Negeri Pejarakan, yang tempat tinggalnya di Desa/Kecamatan Jabon tergenang lumpur Lapindo.
Sayangnya, keinginan menyampaikan salam dari orang tuanya yang bekerja di sebuah agen penjualan gas elpiji itu tidak kesampaian karena ketatnya pengamanan terhadap Presiden dan rombongan.
Dari dalam mobil sedan berbendera Indonesia, Presiden dan Ny. Ani Yudhoyono membalas sambutan para murid SD Negeri Pejarakan yang didampingi gurunya itu dengan lambaian tangan saat sedang melintas menuju pintu masuk titik 35.
Selanjutnya Presiden memantau semburan lumpur Lapindo dari titik 25 di Desa Jatirejo, Kecamatan Porong yang berjarak sekitar 1 kilometer dari pintu masuk titik 35 di Desa Pejarakan, Kecamatan Jabon.
Menurut Darmudji, guru SD Negeri Pejarakan, pengerahan siswanya itu atas instrusksi dari Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Jabon.
"Karena instruksi dari atas, kami terpaksa memulangkan siswa lebih awal," katanya di sela-sela mendampingi siswanya berpanas-panasan di depan pintu masuk titik 35.
(M038/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010