Yogyakarta (ANTARA News) - Kader Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dengan mewujudkannya dalam cap jempol darah, menolak wacana koalisi partai mereka dengan partai pemerintah dengan cap.
"Kader yang berjumlah puluhan itu membubuhkan cap jempol darah di atas kain putih," kata Ketua DPC PDIP Bantul, Aryunadi pada Rapat Koordinasi Cabang (Rakorcab) DPC PDIP Bantul di Balai Desa Patalan Bantul, Minggu.
Menurut dia, kain yang telah dicap darah itu akan dibawa ke Kongres PDIP di Bali pada 6-9 April 2010. Aksi itu digagas kader-kader muda yang melihat koalisi hanya akan membuat PDIP tidak kritis.
Menurut mereka, PDIP sebaiknya tetap beroposisi untuk mengontrol kebijakan dan program pemerintah agar tercipta keseimbangan dalam menjalankan pemerintahan.
"PDIP tidak boleh tergiur tawaran jabatan dari pemegang pemerintahan dan tetap konsisten sebagai partai oposisi. Jika oposisi dilaksanakan dengan konsisten diharapkan dapat menarik dukungan masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, DPC PDIP Bantul mendukung Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDIP dan dukungan ini adalah murni aspirasi kader PDIP Bantul.
"Namun demikian, DPC PDIP Bantul minta Megawati untuk menyiapkan kader kepemimpinan dalam lima tahun ke depan. Kaderisasi harus menjadi perhatian agar tidak terjadi krisis kepemimpinan dalam organisasi," katanya. (*)
B015/H008/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010