Surabaya (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, bersedia mencalonkan diri lagi dalam Muktamar Ke-46 Muhammadiyah di Yogyakarta pada bulan Juli mendatang dengan menyatakan telah mendapat dukungan dari anggota Tanwir.

"Alhamdulillah, mayoritas dari PP Muhammadiyah sekarang dapat kepercayaan lagi dari anggota Tanwir sehingga tersaringlah nama-nama calon itu. Sebagai seorang kader Muhammadiyah, kalau merasa mampu dan ada waktu untuk mengemban amanat, tentu akan lebih baik untuk menyatakan Bismillah atau Insya Allah," katanya di Surabaya, Minggu.

Pada mulanya, dia mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada warga Muhammadiyah terkait penilaian terhadap kepemimpinan kolektif dalam lima tahun terakhir sejak Muktamar Ke-45 di Malang, Jawa Timur pada 2005.

"Jika kami dilihat sebagai kepemimpinan yang tidak baik, tentu tidak akan dicalonkan atau diusulkan lagi. Namun nanti sepenuhnya kami serahkan kepada peserta muktamar untuk memilih figur yang tepat," katanya sebelum membuka Muspim Muhammadiyah Jatim itu.

Ia menjelaskan, Muktamar Muhammadiyah tidak memilih figur ketua umum secara langsung, melainkan memilih pemimpin kolektif yang beranggotakan 13 orang.

"Kemudian 13 orang ini yang akan memilih satu orang untuk menjadi ketua umum. Ini menunjukkan bahwa jabatan bukan merupakan sesuatu yang dicari-cari, apalagi diperebutkan," katanya saat ditemui di kantor PW Muhammadiyah Jatim itu.

Selain memiliki kekuatan, Din mengakui, sistem kepemimpinan keloktif kolegial itu juga memunyai kelemahan, di antaranya dari 13 orang itu belum tentu cocok menduduki jabatan sekretaris atau bendahara.

Untuk itu dalam muktamar nanti ada peluang menambah jumlah pemimpin kolektif kolegial tadi, asalkan penambahan tidak boleh lebih dari 50 persen jumlah pemimpin yang ada saat ini.

Ia juga meminta masyarakat tidak menyamakan Muhammadiyah dengan organsasi kemasyarakatan keagamaan lainnya.

"Budaya kepempimamn di Muhammadiyah ini sangat baik dengan mempertahankan orientasi nilai dan komitmen pada mandat. Tidak mungkin di Muktamar Muhammadiyah nanti akan terjadi aksi dukung-mendukung, calon-mencalonkan, dan spanduk-spanduk calon bertebaran. Di Muhammadiyah juga tidak mungkin ada seorang calon mengklaim didukung sekelompok orang atau pengurus daerah tertentu," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2010.
(T.M038/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010