sudah ada penurunan secara signifikan
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat mengklaim kasus positif COVID-19 di wilayahnya menurun berkat adanya ronda keliling sejak awal September 2020.
“Beberapa hari belakangan memang sudah ada penurunan secara signifikan. Awalnya sekitar di atas 150 sampai lebih dari 200 kasus, sekarang sudah turun jadi di bawah 100 pasien per hari,” ujar Wakil Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko, di Jakarta, Kamis.
Ia mengakui angka grafik keseluruhan kasus positif COVID-19 di wilayahnya masih fluktuatif, namun dalam beberapa hari belakangan angka tersebut turun secara signifikan.
Yani menjabarkan adanya penurunan kasus harian COVID-19 dari data pada 17-19 Oktober 2020 yang didapat dari Puskesmas di seluruh wilayah Jakarta Barat sejak berlangsungnya ronda COVID-19.
Pada 17 Oktober, kasus harian COVID-19 meningkat hingga 199 pasien, dengan rincian angka tertinggi di Kecamatan Cengkareng sekitar 90 kasus, Tamansari 24 kasus, Kalideres 22 kasus dan Kembangan 20 kasus.
Tiga kelurahan di Cengkareng dilaporkan memiliki kenaikan kasus tertinggi yakni Cengkareng Barat 23 kasus, Duri Kosambi 20 kasus dan Kapuk 17 kasus.
Kemudian kasus positif COVID-19 pada 18 Oktober, ada peningkatan kasus sebanyak 68, dangan angka tertinggi di Kecamatan Kalideres 22 kasus, Kebon Jeruk 19 kasus dan Tambora 11 kasus.
Kelurahan dengan kenaikan tertinggi yakni Kebon Jeruk sebanyak tujuh kasus, Kalideres tujuh kasus dan Semanan enam kasus.
Kasus harian positif COVID-19 kembali terkendali pada 19 Oktober dengan peningkatan hanya 37 kasus se-Jakarta Barat, dengan kenaikan tertinggi di Kecamatan Kebon Jeruk sebanyak 13 kasus, Palmerah 9 kasus dan Tambora 9 kasus.
Sementara Kelurahan dengan kenaikan tertinggi dengan rincian Kebon Jeruk 9 kasus, Duri Kepa tiga kasus, Palmerah tiga kasus dan Angke tiga kasus.
Yani mengatakan ronda COVID-19 yang dilakukan jajaran pemerintahannya memberdayakan Gugus Tugas COVID-19 tingkat RT dan RW agar pesan kampanye 3M lebih mengena pada warga.
Ronda keliling dilakukan dengan cara sekreatif mungkin, berkeliling dengan membunyikan kentongan.
“Selain melakukan perbantuan dengan pasien terkonfirmasi, isolasi wilayah, tugas RW juga melakukan aksi ronda. Tiap kebijakan di Pemkot Jakbar tetap kita laporkan ke pimpinan, karena ini ide Wali Kota Jakarta Barat dan saya waktu itu jadi pelaksana harian bersama jajaran,” kata Yani.
Baca juga: Pemkot Jakbar gandeng RT/RW gelar "ronda keliling" 3M di masa PSBB
Baca juga: Total kasus positif COVID-19 Jakarta 97.217 pada Rabu
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020