Chicago (ANTARA News/Reuters) - Seorang supir taksi Chicago ditangkap dan dituduh mengirim uang pada seorang gerilyawan Pakistan yang memiliki hubungan dengan Al Qaida serta merencanakan untuk membom sebuah stadion olahraga AS.

Raja Khan, warga AS sejak 1988, mengatakan pada seorang agen pemerintah yang menyamar bahwa ia telah menemui Ilyas Kashmiri, seorang gerilyawan garis keras Pakistan yang dituduh dalam kasus terpisah, merencanakan untuk menyerang sebuah surat kabar Denmark, menurut dokumen pengadilan.

Penangkapan Khan, 56, tidak ada hubungannya dengan kasus terhadap warga Amerika David Hadley dan pengusaha Chicago kelahiran Pakistan, Tahawwur Rana, yang mana Kashmiri dan seorang bekas pejabat militer Pakistan juga dituduh, kata beberapa penuntut.

Khan bertemu dengan Kashmiri sedikitnya sekali di Pakistan, dan Kashmiri mengatakan padanya, ia "dicari untuk melatih sejumlah mata-mata untuk melakukan serangan di AS", demikian menurut pernyataan kantor jaksa AS.

Kashmiri memperlihatkan pada Khan, video mengenai sebuah pemboman dan minta padanya uang untuk membeli material di pasar gelap.

Pada November, Khan mengirim 950 dolar ke seseorang yang tak disebutkan namanya di Pakistan untuk ditujukan pada Kashmiri -- yang Khan tunjuk sebagai "Lala" atau kakak laki-laki, guna menyamarkan identitasnya karena Khan berpikir telponnya mungki disadap.

Khan kemudian beusaha untuk menggunakan anak laki-lakinya untuk mengirimi Kashmiri 700 dolar lagi di luar 1.000 dolar yang diberikan padanya melalui agen yang menyamar tersebut. Sejumlah agen AS Selasa mencegat anak laki-laki Khan di Bandara Internasional O`Hare Chicago sebelum penerbangannya ke London.

Dua pekan lalu, Khan membicarakan dengan seorang pria tak dikenal lainnya rencana untuk menyerang sebuah stadion di AS dengan bom yang dpicu dari jarak jauh, gagasan yang mungkin ide Khan sendiri dan bukan Kashmiri, kata pernyataan jaksa.

Sementara tidak ada bahayas egera di daerah Chicago atau tempat lainnya, tuduhan itu, sekali lagi, menegaskan bahwa pelaksanaan hukum haruslah tetap waspada tanpa henti untuk merintangi bantuan domestik pada organisasi teroris asing, kata Patrick Fitzgerald, jaksa AS di Chicago.

Khan didakwa dengan dua tuduhan memberikan bantuan material pada terorisme, dengan masing-masing tuduhan membawa hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda 250.000 dolar.
(Uu.S008/S004/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010