"Ngak, tidak ada pengaruhnya (bencana alam) terhadap pariwisata," katanya usai menghadiri wisuda Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung, Sabtu.
Ia menyatakan, di beberapa wilayah Indonesia memang sedang dilanda bencana alam seperti banjir.
"Kita ini negaranya besar, ada bencana yang memang karena alam dan karena ulah manusia. Tapi saya yakin setiap terjadi bencana alam pemerintah melakukan yang terbaik seperti ada tanggap bencana," katanya.
Namun, bukan berarti dengan adanya bencana tersebut berpengaruh ke sektor pariwisata.
"Kalau ada bencana di suatu daerah seperti bom di Bali, maka kita akan menggiring wisatawan untuk berkunjung ke wilayah lain seperti Yogyakarta. Dengan demikian sektor pariwisata tidak akan terganggu," katanya.
Pihaknya juga meminta kepada media massa di Indonesia supaya lebih proporsional dan berimbang dalam memberitakan sebuah kejadian bencana alam.
"Kepada rekan-rekan pers juga kalau bisa dalam memberitakan bencana harus proporsional. Seperti di Jawa Barat ada banjir di Bandung atau Majalaya jangan dibuat bahwa kesannya bencana banjir itu melanda seluruh Jabar nanti orang bisa takut," katanya.
Ia menegaskan, bukti dari tidak ada pengaruh langsung bencana dengan sektor pariwisata di Indonesia ialah meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
Menurut dia, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia bulan Januari 2010 naik dua persen dibandingkan Januari 2009 silam.
"Data yang kami dapat dari BPS pusat, jumlah kunjungan wisatawan asing Januari 2010 ini naik dua persen," katanya tanpa menyebut angka ril.
(U.KR-ASJ/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010