Dari sekitar 193 peserta se-Jawa Tengah, dipilih 15 pondok pesantren yang terbaik sehingga berhak menerima penghargaan.
Semarang (ANTARA) - Sebanyak 15 pondok pesantren terpilih menerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada peringatan Hari Santri Nasional 2020 setelah melalui seleksi penerapan protokol kesehatan COVID-19.
Penghargaan berupa uang pembinaan Rp125 juta dan perlengkapan Jogo Santri senilai Rp8 juta itu diserahkan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di Semarang, Kamis.
Ke-15 pondok pesantren itu adalah Ponpes Maslakul Huda (Pati), Balekambang (Jepara), Tanbihul Ghofilin (Banjarnegara), Tahfidz Al Hamidiyah (Pati), Walindo Manba'ul (Pekalongan), Riyadhotut Thalabah (Rembang), Nida Al Quran (Temanggung), Sabilurrasyad (Kendal), Sunan Gunung Jati Kismantoro (Wonogiri), Al Uswah (Kota Semarang), Life Skill Daarun Najaah (Kota Semarang), Khozinatul Ulum 1 (Blora), PP MIBS (Kebumen), Al Falah Tejosari (Temanggung) dan PPTQ Darussalam (Jepara).
Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng, mengatakan pemberian penghargaan tersebut dilakukan melalui seleksi penerapan protokol kesehatan di pondok pesantren atau Jogo Santri mulai dari administrasi, penilaian video, dan pengecekan langsung di lapangan.
Dari sekitar 193 peserta se-Jawa Tengah, dipilih 15 pondok pesantren yang terbaik sehingga berhak menerima penghargaan.
"Ke depan, duta pondok pesantren ini bisa secara bersama-sama menularkan atau bersosialisasi tentang penerapan protokol kesehatan atau Jogo Santri ke seluruh pondok pesantren, terutama di Jawa Tengah," katanya.
Dalam kesempatan itu, Gus Yasin menceritakan tokoh Islam yang berjasa di bidang kesehatan yakni Ibnu Sina dan mengingatkan perjuangan Kiai Haji Hasyim Asy'ari dalam melawan penjajah.
"Temanya Santri Kuat Indonesia Kuat, maka itu santri diingatkan bahwa pernah punya Ibnu Sina yakni pahlawan dari kalangan santri. Nah, dari sini santri untuk bisa berperan dalam melawan COVID-19 dengan segala keterbatasannya. Mbah KH Hasyim Asy'ari juga pernah mengeluarkan resolusi jihad melawan penjajah, kalau saat ink alangkah baiknya jika dari pesantren muncul resolusi jihad melawan COVID-19," ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Nida Al Quran Temanggung, M Afham mengatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan bentuk kepedulian Pemprov Jateng terhadap pondok pesantren.
"Ini bentuk kepedulian dari pemerintah sekaligus keseriusan dalam mengembangkan pendidikan di pondok pesantren. Harapannya, dunia pendidikan pondok pesantren kedepan lebih baik dan mampu menunjukkan prestasi.
Ia juga mengaku telah menerapkan protokol kesehatan di pondok pesantren yang diasuhnya, mulai pendaftaran santri baru secara daring hingga cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak di tiap kegiatan di pondok pesantren.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020