Kami menempatkan peran sebagai akselerator dan inisiator dalam berbagai strategi dan program

Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mendorong potensi pesantren dalam menggerakkan ekonomi syariah nasional secara inklusif karena pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan dan dakwah, tetapi juga pusat kegiatan ekonomi.

"Kami menempatkan peran sebagai akselerator dan inisiator dalam berbagai strategi dan program," kata Gubernur BI Perry Warjiyo pada peringatan Hari Santri Nasional secara virtual di Jakarta, Kamis.

Baca juga: 800 Ponpes ikuti program kemandirian pesantren BI

Untuk mendorong peran pesantren itu, BI mengimplementasikan berbagai program penguatan dalam peta jalan program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren pada 2017-2025.

Peta jalan itu meliputi pengembangan dan replikasi model bisnis usaha syariah di pesantren, standardisasi laporan keuangan pesantren, pengembangan platform digital, platform pasar virtual, pengembangan center of excellent hingga pembentukan holding ekonomi dan bisnis pesantren nasioanal.

Gubernur BI menjelaskan untuk peta jalan pengembangan dan replikasi model bisnis syariah sudah diimplementasikan di 300 pesantren di Tanah Air yang melakukan usaha di antaranya pengolahan air minum dan daur ulang sampah.

Selain itu, sektor usaha makan dan minum, industri kreatif, industri terbarukan, konveksi, pariwisata dan perdagangan.

Tak hanya itu, lanjut dia, juga sektor pertanian yang mengembangkan model bisnis pertanian berorientasi ekspor dengan lima mitra pesantren di Cianjur, Jawa Barat melalui budi daya hortikultura di antaranya wortel, jagung dan buncis.

Bank sentral ini juga menyediakan infrastruktur berbasis digital yakni internet of things (IoT) dan mitra pendamping melakukan pelatihan dan fasilitasi penjualan hasil produksi ke sejumlah negara di antaranya kawasan Timur Tengah, Singapura, Jepang dan memenuhi pasar dalam negeri.

BI juga memperkuat pertanian terintegrasi berbasis komunitas dan digital dengan menggandeng 10 pesantren binaan di Jawa Barat menggunakan metode green house dengan teknologi digital IoT, tujuannya meningkatkan produk pertanian seperti cabai, sayuran dan jahe merah.

"Kami juga mengoptimalkan peran keuangan sosial syariah melalui green wakaf dan dana wakaf tunai akan dikelola nazhir untuk mendukung usaha pertanian baik pembebasan lahan dan penyediaan infrastruktur pendukung produksi pertanian di pesantren," katanya.

Baca juga: Langkah BI berdayakan ekonomi pesantren diapresiasi Anggota DPR
Baca juga: BI: Inklusi keuangan tingkatkan daya tahan hadapi krisis

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020