Pencarian yang diikuti sekitar 60 personel polisi itu menyusuri perbukitan yang berada di Kelurahan Tawaeli dan Kelurahan Baiya di Kecamatan Palu Utara yang dimulai Jumat sore sejak pukul 16.00 hingga pukul 18.30 waktu setempat.
Dalam pencariannya petugas tidak menemukan orang asing tak dikenal seperti dilaporkan warga.
Petugas hanya mendapati gubuk-gubuk milik petani. selain itu, terdapat pula sejumlah perkebunan dan gubuk kosong yang sudah ditinggalkan pemiliknya.
Proses pencarian yang dipimpin oleh Wakapolres Palu Kompol Esmed Eryadi ini juga sempat menemui dan menanyai sejumlah warga yang berada di desa yang diduga didapati orang asing yang diduga teroris.
Lama (38) warga yang ditemui di lokasi pencarian mengaku tidak pernah melihat adanya orang asing mencurigakan.
"Saya cuma lihat petani atau pemilik kebun yang melintas di depan gubuk saya," kata Lama yang sudah tinggal di desa itu selama hampir 30 tahun.
Setelah menyusuri selama lebih dua jam petugas kemudian kembali ke Polsek Palu Utara guna melakukan koordinasi.
Sehari sebelumnya, polisi juga melakukan penyisiran di sekitar Dusun Mangu, dan tidak mendapati keadaan yang mencurigakan, seperti adanya teroris atau tempat latihannya.
"Kita hanya mengatisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang meresahkan warga," kata Wakapolres Esmed.
Polisi melakukan penyisiran itu karena beberapa hari sebelumnya ada laporan warga yang melihat orang asing mencurigakan. "Kami menyahuti laporan warga dengan melakukan penyisiran. Semua itu guna menciptakan kondisi aman," kata Esmed.
(T.R026/D009/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010