Khartoum (ANTARA News/Reuters) - Presiden Sudan, yang dicari oleh pengadian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan tuduhan kejahatan perang, memperingatkan staf organisasi dunia itu bahwa mereka akan menghadapi cambukan jika tertangkap menjual alkohol.
"Siapa saja yang minum alkohol, kami cambuk mereka. Siapa saja yang membuat alkohol, kami cambuk mereka. Siapa saja yang menjual alkohol, kami cambuk mereka. Saya tak peduli apakah mereka PBB atau organisasi hak asasi manusia," kata Omar Hassan al Bashir dalam pidato pada kampanye pemilihan yang disiarkan di televisi Blue Nile Sudan.
Bashir, ahli pidato berpengaruh yang biasa membumbui kampanyenya dengan seruan nasionalisme dan Islam, berbicara di Omdowan, desa persis di timur ibukota, yang dikenal sebagai pusat keagamaan.
Presiden itu, yang dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dengan surat perintah penangkapan karena yang diduga kejahatan perang d Darfur di Sudan barat, telah melakukan perjalanan kampanye ke seluruh negeri sebelum pemilihan yang akan mulai bulan depan.
Alkohol dilarang di Sudan utara yang sebagian besar penduduknya Muslim dan cambukan merupakan hukuman biasa bagi mereka yang tertangkap meminum, membuat atau menjualnya.
Orang-orang asing tidak dikecualikan oleh undang-undang itu, tapi beberapa staf PBB memiliki status diplomatik. Tidak ada pejabat pada misi PBB di Sudan yang bisa dihubungi dengan segera untuk dimintai komentarnya.
Bintang sepakbola Nigeria Stephen Worgu tahun lalu menyatakan ia telah dihukum 40 cambukan karena mengendarai mobil dalam keadaan mabuk di Khartoum. Worgu, yang bermain untuk klub Al Merreikh, Ondurman mengatakan ia tidak bersalah.
Itu adalah hal yang terakhir dari serangkaian kasus yang mencolok di Sudan, yang hukum syariahnya mendapat sorotan.
(Uu.S008/C003/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010