Bengkulu, 27/3 (ANTARA) - Pengembangan revitalisasi perkebunan (rekbun) di Provinsi Bengkulu mulai tahun 2010 di arahkan ke wilayah selatan provinsi ini seperti Bengkulu Selatan, Seluma dan Kabupaten Kaur.
Khusus untuk Kabupaten Bengkulu Selatan saja diprogramkan sekitar 5.000 Ha, demikian juga Kabupaten Kaur dan Seluma juga di programkan seluas itu, kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu Ir Risman Sipayung, Sabtu.
Selain itu, katanya, juga akan dikembangkan di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara dan Muko Muko seluruhnya mencapai 25 ribu hektare dan dapat diselesaikan tahun ini juga.
Diarahkannya perkembangan perkebunan ke wilayah Selatan itu, antara lain daerah ini masyarakatnya belum banyak mengembangkan tanaman kelapa sawit, sedangkan lahannya masih cukup luas.
Sedangkan di wilayah Utara Bengkulu seperti Bengkulu Utara dan Kabupaten Muko Muko sudah lebih dulu mengembangkan sektor perkebunan kelapa sawit dan karet, sehingga masyarakatnya sudah sebagian besar memiliki kebun pribadi.
Program revitaslisasi sendiri merupakan upaya percepatan pembangunan perkebunan rakyat melalui perluasan, peremajaan dan rehabilitasi tanaman perkebunan, dengan dukungan kredit investasi perbankan dan subsidi bunga oleh pemerintah.
Dalam pengembangan rekbun itu akan melibatkan pengusaha perkebunan besar swasta sebagai mitranya, baik dalam pengolahan perkebuanan maupun produksi dan pemasarannya.
Risman menambahkan, dalam program pengembangan perkebunan melalui kemitraan melalui pola perkebunan inti rakyat (PIR) dilakukan oleh petani perkebunan, setiap lokasi pengembangann diarahkan untuk terwujudnya hamparan yang kompak serta memenuhi skala ekonomi.
Sedangkan bunga kredit yang diberikan kepada petani perkebunan sebesar tujuh persen untuk kelapa sawit dan enam persen untuk kakao, dengan selisih bunga menjadi beban dari pemerintah.
Subsidi tersebut diberikan sampai tanaman tersebut sudah dapat menghasilkan ataun minimal lima tahun untuk kelapa sawit dan tujuh tahun untuk kakao.
"Kita juga akan berikan petugas pendamping untuk mengawal pelaksanaan program tersebut, dengan merekrut tenaga pertanian sistem kontrak," tuturnya.
Hingga saat ini, pemerintah daerah telah berhasil mengeluarkan SK pada lahan seluas 21.361,05 hektare dengan 13.028 kepala keluarga. Petani menanami lahanya dengan perkebunan kelapa sawit, kakao dan karet, ujar dia.(Z005/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010