Jakarta (ANTARA) - Lewis Hamilton dan tim Mercedes bisa mencetak sejarah di Formula 1 pada Minggu ketika Portugal untuk pertama kalinya setelah 24 tahun kembali ke kalender balapan yang terganggu oleh pandemi tahun ini.
Juara dunia enam kali itu telah menyamai capaian 91 kemenangan Grand Prix Michael Schumacher dua pekan lalu di Nurburgring, Jerman, dan kali ini ia memiliki kesempatan untuk memecahkan rekor tersebut di Sirkuit Algarve, Portimao, yang bakal menggelar Grand Prix perdana mereka.
Sementara itu, Mercedes mendapat kesempatan pertama mereka untuk mengunci gelar konstruktor ketujuh kalinya secara beruntun.
Agar ambisinya tercapai, tim juara bertahan itu perlu mengemas 40 poin lebih banyak dari Red Bull, yang berarti mereka harus finis 1-2 atau 1-3, dengan syarat tim rival finis tanpa poin.
Baca juga: Hamilton tak pernah membayangkan meraih kemenangan ke-91
Tim pabrikan Jerman itu saat ini unggul 180 poin, dengan lima balapan tersisa setelah Portugal yang menawarkan total 220 poin hingga akhir musim.
Di bawah sistem poin baru di F1, tim bisa mengakumulasikan maksimal 44 poin dalam satu balapan lewat finis 1-2 serta mencetak waktu tercepat.
Proposisi yang lebih realistis adalah Mercedes mengklaim titel konstruktor di Imola satu pekan setelah itu, ketika cukup menjaga margin 176 poin.
Red Bull telah dua kali gagal mengemas poin dari 11 balapan yang telah digelar musim ini sedangkan Hamilton telah tujuh kali naik podium teratas dengan rekan satu timnya, Valtteri Bottas, dua kali dan kini terpaut 69 poin di klasemen pebalap dengan enam balapan tersisa.
Baca juga: Otoritas Portugal izinkan 27.500 penonton di Grand Prix F1
Mercedes telah mencetak 40 poin atau lebih di enam balapan, dengan tiga kali finis 1-2, namun dari semua situasi itu Red Bull mampu mencuri sedikitnya 15 poin.
Bottas gagal menyelesaikan lomba di Nurburgring karena masalah power unit, yang menjadi pukulan keras terhadap peluangnya berebut gelar tahun ini.
"Kami telah mengidentifikasi komponen elektronik yang rusak di kontrol elektronik sebagai penyebab masalahnya dan bukti menunjukkan bahwa kesigapan menghentikan mobil mencegah kerusakan mekanis di power unit dia," kata bos tim Mercedes Toto Wolff seperti dikutip Reuters.
Hamilton cukup baik dalam mengenal sirkuit baru di kalender di masa lalu dan telah menang dua kali tahun ini di trek yang tidak akan menjadi tuan rumah Grand Prix jika bukan karena pandemi, seperti Mugello di Italia dan Nurburgring di Jerman.
Baca juga: Statistik Grand Prix F1 Portugal
Meski trek Portugal itu baru di kalender musim, sejumlah pebalap telah membalap dan menjalani tes di sana.
Hamilton melakukan tes bersama McLaren di Algarve pada 2009 sedangkan Bottas melibas trek itu di Formula 3, demikian juga Charles Leclerc dari tim Ferrari.
"Sirkuit ini mungkin baru bagi kebanyakan mereka dengan sedikit dari mereka yang memiliki pengalaman di sana di level junior," kata pebalap McLaren Lando Norris, yang menjalani tes di Portimao pada 2017 dan 2011.
"Tidak yakin apakah itu akan sedikit menguntungkanku dari para pebalap yang baru di trek, tapi kita harus tunggu dan lihat," kata pebalap Inggris itu.
Pemerintah setempat Portugal telah mengizinkan sebanyak 27.500 menonton langsung balapan tersebut setiap harinya di Portimao dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk mencegah penyebaran virus corona.
Pebalap tim Racing Point Lance Stroll, menjadi pebalap kedua musim ini yang terjangkit COVID-19 setelah rekan satu timnya, Sergio Perez, yang melewatkan dua balapan di Silverstone pada Agustus lalu.
Sang pebalap Kanada pada Senin telah mendapatkan hasil negatif COVID-19 setelah mengisolasi diri dan bersiap kembali membalap di Portugal setelah digantikan Nico Hulkenberg di Nurburgring dua pekan lalu.
Baca juga: Stroll ungkap dirinya sempat positif COVID-19 setelah GP Eifel
Baca juga: Hamilton vs Schumacher dalam angka
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020