Jakarta (ANTARA News) - Satgas Pemberantasan Mafia Hukum mengaku sudah tiga kali bertemu dengan pegawai Direktorat Jenderal Pajak, Gayus Tambunan, yang diduga terlibat praktik mafia hukum di kepolisian, kata Sekretaris Satgas Denny Indrayana di kantor Unit Kerja Presiden untuk Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan (UKP4), Jumat.
Satgas bertemu dengan Gayus pada 19 Maret, 22 Maret dan 24 Maret 2010, namun Denny menolak menyebutkan lokasi pertemuan mereka dan siapa saja yang terlibat dalam pertemuan itu.
"Satgas bertemu karena yang bersangkutan ingin "curhat" (mengadu) tentang bagaimana kasusnya. Kita mendengarkan dan mendapatkan informasi yang sangat penting, sangat strategis," tuturnya.
Menurut Denny, keputusan Satgas menindaklanjuti kasus dugaan mafia hukum di kepolisian yang melibatkan perkara pajak bukan hanya didasari keterangan mantan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Susno Duaji, tapi juga dari keterangan yang didapat langsung Satgas dari Gayus Tambunan.
"Kita ketemu tiga kali, informasi-informasinya sangat membantu tentang praktik mafia yang terjadi," ujar Denny.
Selain mengantungi keterangan dari Susno dan Gayus, Satgas juga telah mendapatkan sejumlah dokumen dari berbagai pihak, termasuk hasil analisis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Denny mengakui, dari PPATK, Satgas mendapatkan hasil aliran keluar rekening milik Gayus Tambunan.
Dia menolak menjelaskan aliran tersebut. "Itu PPATK yang bisa menjelaskan," ujarnya.
Keberadaan Gayus sampai saat ini tidak diketahui, demikian juga Andi Kosasih, pengusaha yang disebut Gayus menjadi pemilik uang Rp25 miliar yang sempat mengendap di rekeningnya.
Polisi dan Ditjen Imigrasi Depkumham sampai saat ini terus mencari Gayus, sementara Dirjen Pajak Kementerian Keuangan Tjiptardjo mengatakan Gayus sudah tidak masuk kerja sejak Rabu pekan lalu. (*)
D013/A011/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010