Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa besarnya arus modal yang masuk ke Indonesia hendaknya tidak membuat terlena.
"Artinya bagaimana arus itu bisa lebih dimanfaatkan untuk sektor yang produktif dan permanen," kata Menkeu di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, hal itu harus diakomodasi dalam bentuk iklim investasi yang dapat mengakibatkan arus modal itu masuk ke sektor produktif.
"Dan, diwaspadai dari sisi reaksi atau dampak terhadap indikator ekonominya meskipun ada yang positif, seperti nilai tukar, ... kita juga tetap menjaga kewaspadaan dari sisi kebijakan sektoral agar iklim ke sektor itu menjadi tempat yang paling tepat bagi masuknya arus modal," katanya.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan bahwa dalam rapat terbatas bidang kesejahteraan rakyat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan mengenai perlunya mewaspadai arus modal.
"Terkait `hot money`, ... bisa saja setiap saat terpengaruh isu dalam negeri, yang ditarik akan membuat guncangan lain," katanya.
Pada Kamis siang, Presiden Yudhoyono memimpin rapat terbatas bidang kesejahteraan rakyat dengan agenda tiga hal, yaitu pertama, evaluasi dari peningkatan program-program pro-rakyat.
Kedua, upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (MDG`s) dan ketiga upaya meningkatkan keadilan bagi rakyat dengan fokus golongan marginal maupun anak-anak dan kaum lanjut usia.
Rapat terbatas itu diikuti, antara lain Menteri Koordinator Bidang Kesra Agung Laksono, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari, dan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri. (G003/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010