Sejumlah peserta UN di Kabupaten Kudus merasakan kesulitan soal Matematika yang diberikan pada hari ketiga, kendati 40 soal yang diujikan semuanya berupa pilihan berganda.
Muzakki, salah seorang siswa SMK Wisudha Karya Kudus, Kamis, mengakui, soal Matematika paling sulit dibandingkan dengan soal Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan.
"Awalnya, soal Bahasa Indonesia saya anggap sulit. Ternyata, setelah mengerjakan soal Matematika justru paling sulit," ujarnya.
Ia mengakui, mata pelajaran tersulit tersebut dipersiapkan sejak awal semester dengan penambahan jam pelajaran di sekolah. "Latihan mengerjakan soal-soal matematika berulang kali dilakukan. Ternyata, soal UN yang diujikan justru lebih sulit," ujarnya.
Meskipun mengakui cukup sulit, kata dia, mengerjakannya tetap dilakukan dengan sungguh-sungguh. "Saya tetap konsentrasi dan mengerahkan semua kemampuan dalam mengerjakannya," ujarnya.
Selama pelaksanaan UN, dia mengaku, sempat stres karena keberhasilannya mengerjakan soal-soal UN menjadi penentu kelulusan tahun ini. "Kesempatan kedua melalui ujian susulan memang ada, tetapi lulus pada kesempatan awal tentu lebih membanggakan," ujarnya.
Ia optimistis, sekitar 75 persen soal UN yang dikerjakannya benar dan sesuai teori yang diperoleh selama tiga tahun.
Pernyataan senada juga diungkapkan siswa SMK Kristen Nusantara, Fadli mengaku, optimistis mayoritas soal UN yang dikerjakannya sesuai teori yang diperoleh selama menempuh pendidikan.
"Soal yang paling saya anggap sulit hanya matematika. Sedangkan tiga soal lainnya cukup mudah. Bahkan, saya berani mengatakan sekitar 80 persen jawabannya benar," ujarnya.(Ant/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010