Staffan de Mistura dalam pertemuan itu mendengarkan penjelasan dari kelompok garis keras itu dan mengindikasikan bahwa mereka menganggap penting berdialog dengan pemerintah pimpinan Presiden Hamid Karzai dalam upaya memulihkan stabilitas di negara tercabik perang itu, kata pernyataan tersebut.
Disebutkan, PBB senantiasa mendorong pemerintah dan oposisi garis keras untuk membangun dialog politik secara konstruktif.
Delegasi kelompok garis keras itu sebelumnya telah bertemu dengan Presiden Karzai dan menyampaikan rencana perdamaian kepada pemerintah Afghanistan.
Mantan Ketua Misi PBB di Afghanistan, Kai Eide sebelumnya juga pernah bertemu dengan para wakil Taliban.
Tahun lalu, pemerintah Afghanistan memberi amnesti kepada 60 gerilyawan Taliban yang setuju untuk meletakkan senjata mereka.
Para pria yang menerima amnesti dari Komisi untuk Perdamaian dan Rekonsiliasi Pemerintah Afghanistan itu adalah bagian dari 7.680 gerilyawan yang pada tiga tahun terakhir sepakat untuk tidak lagi memerangi pemerintah.
Amnesti itu diberikan setelah Presiden Karzai, dalam Konferensi Internasional tentang Keamanan di Afghanistan yang berlangsung Jerman, meminta Taliban untuk menghentikan pemberontakan terhadap pemerintah Kabul.
Kepala komisi tersebut yang juga mantan presiden Afghanistan Sebghatullah Mujaddedi, minta para gerilyawan untuk bersiap-siaga dengan komitmen mereka dan tidak kembali lagi ke kelompok garis keras, dan menambahkan bahwa perang telah melukai sebagian besar warga sipil.
(Uu.M043/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010