Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Agama mendukung kerjasama antara Asosiasi Muslim Polandia dengan Indonesia dalam pengembangan produk halal dan pendidikan Islam.
"Kami persilakan bagi yang ingin memperdalam pendidikan Islam di Indonesia," kata Sekjen Kementerian Agama Bahrul Hayat saat menerima delegasi Asosiasi Muslim Polandia pimpinan Tomasx Miskiewicx di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan, pihaknya menawarkan beasiswa bagi muslim Polandia yang ingin menimba ilmu agama di berbagai lembaga pendidikan di Indonesia.
"Selama ini kami telah melakukan kerjasama dengan berbagai negara dalam bidang pendidikan Islam dengan pemberian beasiswa bagi peserta didik dari negara minoritas muslim," jelasnya.
Menurut Bahrul, secara umum lembaga pendidikan di Indonesia memiliki reputasi dan baik, sehingga menjadi referensi lembaga pendidikan di negara lain. "Juga diakui dalam keunggulan kompetitif," imbuhnya.
Mengenai kerjasama produk halal, Sekjen menjelaskan, lembaga Asosiasi Muslim Polandia sudah 10 tahun menangani masalah itu. "Kami menyambut kerjasama produk halal, seperti saling pengakuan sertifikat halal."
Sementara itu Tomasx Miskiewicx yang juga Mufti Polandia mengungkapkan, saat ini jumlah penganut agama Islam di Polandia ada 35 ribu orang. Islam di negeri berpenduduk 38 juta ini bukan merupakan agama baru karena sudah ada sejak 1925.
"Kedatangan delegasi Asosiasi Muslim Polandia ini dalam rangka mengonfirmasi masalah sertifikat halal di Indonesia," kata Mufti Thomasx.
Selain Sekjen Bahrul Hayat turut menyambut delegasi ini Kepala Pusat Informasi Keagamaan dan Kehumasan Masyhuri AM, Kepala Biro Hukum dan KLN Mubarok dan Kepala Biro Umum Abdul Ghani.
E001/T010
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010
Kitab2 yang dipakai di majelis taklim, antara lain : kitab tafsir ibnu katsir, kitab bulughul maram, kitab ihya ulumuddin, kitab nashaihul ibad, dsb.