Solo (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta telah menyiapkan petugas untuk melayani hak pilih pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang sedang dirawat di rumah sakit pada saat pencoblosan Pilkada 2020 di Solo, 9 Desember mendatang.

"Kami tetap melayani warga yang mempunyai hak pilih kebetulan sedang menjalani perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit dengan perlakukan khusus," kata Ketua KPU Kota Surakarta Nurul Sutarti, di Solo, Selasa.

Baca juga: KPU Surakarta tetapkan 418.283 DPT Pilkada 2020

Nurul Sutarti mengatakan KPU Surakarta untuk melayani pemilih yang terkonfirmasi positif COVID-19 di rumah sakit nanti melalui petugas TPS terdekat yang menyambangi itu. KPU bekerja sama dengan pihak rumah sakit nanti yang mengantar kotak dan surat suara petugas kesehatan (Nakes) yang mengetahui dimana peta zona hijau dan merahnya.

Menurut Nurul, Nakes yang lebih paham, tetapi yang melayani petugas TPS sekitar rumah sakit. Misalnya, RSU Dr. Moewardi Solo ada tiga TPS yang melayani, petugas setelah pukul 12.00 WIB, membawa kotak dan surat suara untuk melayani pemilih di rumah sakit. Nakes dengan perlengkapan APD yang mengantar kotak dan surat suara ke kamar-kamar isolasi di rumah sakit.

"Kami tetap memperlakukan berkas surat suara sesuai protokol kesehatan dilakukan steril dengan penyemprotan disinfektan tanpa basah sebelum masuk tahapan penghitungan suara di TPS," kata Nurul.

Baca juga: KPU Surakarta buka pendaftaran anggota KPPS Pilkada 2020

Petugas RS yang melakukan kotak dan surat suara karena mereka yang paham dimana jalur hijau, yang terpenting semua harus dilayani. KPU dengan Bawaslu ikut pengawasan di TPS, dan sistem ini, sebenarnya sudah dilakukan sejak dahulu atau pilkada sebelumnya.

Bahkan, KPU sekarang ada wacana Kotak Suara Keliling (KSK) yang tidak hanya melayani di rumah sakit tetapi akan datang ke rumah-rumah mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri COVID-19.

"Kotak mobile ini, sebenarnya sudah ada sebelumnya, warga yang mempunyai hak pilih atau sakit didatangi oleh petugas. Petugas dengan APD lengkap tentunya pada masa pandemi COVID-19 ini, juga akan mendatangi warga yang takut datang ke TPS atau takut adanya kerumunan," kata Nurul.

Petugas di TPS juga ada yang menggunakan APD lengkap. Mereka akan melayani warga yang dalam pemeriksaan suhu tubuhnya di atas 37 derajat celsius. Mereka harus melakukan pencoblosan di tempat khusus dan dilayani dengan petugas APD lengkap.

Nurul menjelaskan mekanisme pencoblosan di TPS di tengah pandemi COVID-19, tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal ini, berawal warga yang mempunyai hak pilih menerima undangan ke TPS dijadwal waktunya, sehingga tidak sampai terjadi kerumunan.

Baca juga: KPU tetapkan Gibran-Teguh dan Bajo calon Pilkada Surakarta

Pemilih tiba di TPS langsung diminta cuci tangan dengan sabun dan diukur suhunya dengan alat termogun. Pemilih diberikan kaos tangan sekali pakai, dan mendaftarkan kehadirannya ke petugas. Setelah duduk antrean dengan jaga jarak 1,5 meter mereka kemudian ke bilik untuk mencoblos, setelah itu langsung melepas kaos tangan langsung dibuang dan ditetes tinta tanda sudah mencoblos.

Bahkan, KPU sudah melakukan perencanaan pengadaan APD untuk petugas di TPS-TPS pada Pilkada Surakarta 2020 di tengah pandemi saat ini. Jumlah total daftar pemilih tetap (DPT) di Solo 418.283 pemilih. DPT ini, dasar untuk pengadaan logistik surat suara.

"Kami menganggarkan satu APD lengkap untuk petugas di setiap TPS. Hal ini, untuk melayani pemilih yang suhunya di atas 37 derajat celsius. Petugas ini, juga yang melayani pemilih yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing," kata Nurul.

Baca juga: 419.287 pemilih masuk DPS Pilkada Kota Surakarta 2020

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020