Ketua Umum KSN Agum Gumelar, Kamis, menegaskan, digelarnya KSN yang pertama di Malang tersebut berangkat dari rasa keprihatinan dan kepedulian banyak pihak dan kebetulan ide awalnya muncul dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Pemerintah juga tidak melakukan intervensi, apalagi dijadikan ajang politik. Jadi salah besar kalau ada yang menilai KSN ini sebagai bentuk pertarungan antara pemerintah dan PSSI, tidak ada itu," tegas mantan Ketua Umum PSSI itu usai rapat pleno persiapan akhir pelaksanaan KSN di Malang.
Menurut Agum, KSN diselenggarakan untuk mengetahui dan memperbaiki kondisi persepakbolaan di tanah air yang dari tahun ke tahun prestasinya terus menurun, sehingga banyak pihak yang peduli dan mencari solusinya agar prestasi sepak bola Indonesia kembali membaik.
Secara tegas Agum juga mengatakan, gelaran KSN yang bakal dibuka oleh Presiden SBY itu semata-mata hanya membahas prestasi sepak bola saja. Sama sekali tidak ada latar belakang untuk mendepak seseorang dari kepengurusan PSSI saat ini.
Ia mengakui, dari KSN yang digelar di Malang itu akan muncul pemikiran-pemikiran cemerlang dan potret sebenarnya terkait kondisi persepakbolaan di tanah air. Tidak hanya kondisi saja, tapi juga kendala yang dihadapi selama ini akan tergambar dengan jelas.
Yang terpenting, lanjutnya, semua pihak memiliki jiwa "sportif", sehingga dalam menggali pemikiran untuk mencari solusi juga lebih enak (mudah). "Kalau semua pihak jujur, terbuka dan berjiwa sportif, saya yakin solusi dan upaya untuk meningkatkan prestasi sepak bola nasional akan lebih mudah," tegasnya.
Menurut rencana upacara pembukaan KSN oleh Presiden SBY dilakukan di GOR Ken Arok Kota Malang, lokasi kongres dengan sekitar 500 orang peserta di Hotel Santika.
Sementara kegiatan Presiden SBY usai membuka KSN secara resmi di GOR Ken Arok, dijadwalkan menyaksikan pertandingan Arema Indonesia melawan Persitara Jakarta Utara di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, kabupaten Malang.(E009/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010