STEM terbukti membantu siswa mengembangkan pemikiran kritis, kreativitas, kolaborasi

Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh menggandeng puluhan peneliti dunia dari berbagai negara untuk mengembangkan pendidikan berbasis sains, teknologi, pendidikan teknik, dan matematika (STEM) di Indonesia.

“Indonesia harus menerapkan pendidikan yang memasukkan aspek science, technology, engineering, dan math (STEM) guna melahirkan SDM unggul dan mampu mengikuti perubahan zaman, terutama untuk perkembangan teknologi,” kata Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal di Banda Aceh, Selasa.

Ia menjelaskan saat ini kemajuan teknologi telah mengubah pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan di tempat kerja.

Ia mengatakan dengan pendidikan STEM yang baik, maka dapat mempersiapkan lulusan yang mampu bersaing di dunia kerja.

“Sains, teknologi, pendidikan teknik, dan matematika (STEM) telah terbukti membantu siswa mengembangkan pemikiran kritis, kreativitas, kolaborasi, dan mampu memecahkan masalah yang saat ini paling banyak dibutuhkan di dunia kerja,” katanya.

Ada pun para peneliti tersebut berasal dari Malaysia, Filipina, Thailand, Cina, Jepang, Hongaria, Nigeria, Makedonia, Jerman, Inggris, Mesir, Australia, Slovenia, Amerika Serikat dan juga Indonesia.

Pembahasan tersebut berlangsung dalam The 1st South East Asia-Science, Technology, Engineering, and Mathematics International Conference 2020/The 1st SEA-STEM yang digelar Pusat Riset STEM Unsyiah, 20-22 Oktober 2020secara virtual.

Ia menambahkan Unsyiah juga telah mendirikan pusat penelitian STEM untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi Revolusi 4.0. Pusat penelitian tersebut nantinya dapat menjadi pusat pertemuan ilmiah bagi para akademisi dan peneliti yang bekerja di bidang STEM.

Rektor juga berharap hasil konferensi ini dapat memberikan pemikiran, ide, dan inspirasi baru bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Nizam mengatakan, saat ini dunia kerja memaksimalkan penggunaan mesin untuk menyelesaikan pekerjaan.

“Kondisi ini menuntut setiap lulusan harus mampu menguasai teknologi agar mampu bertahan dan bersaing di masa depan. Pendidikan berbasis STEM menjadi salah satu pondasi yang harus ditanamkan bagi generasi muda, karena dalam sistem ini, semua ilmu diintegrasikan dan membentuk teknik pembelajaran yang lebih ideal serta kompleks,” katanya.

Ia menambahkan teknik pembelajaran STEM mengasah kemampuan lebih terarah dan mampu menyelesaikan berbagai masalah, dan ini sangat relevan dengan perkembangan dunia.

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020