"Kami sudah komunikasikan dengan BP Batam, kemungkinan BP bisa empat jam selesai. Menggunakan yang sama dengan yang dibikin di Wisma Atlet," kata Pjs Gubernur, Bahtiar di Batam, Selasa.
Laboratorium tes PCR yang nantinya akan digunakan dirancang oleh tim yang sama dengan alat yang sudah terpasang di Wisma Atlet.
Alat itu, kata dia, bersifat mobile, bisa dipindahkan. "Prinsipnya adalah kecepatan pelayanan, itu penting," kata dia.
Baca juga: TCA buka peluang investasi yang tertunda akibat COVID-19
Baca juga: Batam alami penambahan 27 positif dan 10 orang sembuh dari COVID-19
Ia mengatakan selama ini sudah terdapat laboratorium tes PCR di Batam. Namun, masih membutuhkan waktu lama untuk mengetahuinya hasilnya.
Padahal, pihaknya menginginkan hasil tes PCR untuk warga dari Singapura yang masuk Batam melalui fasilitas travel corridor arrangement (TCA) bisa diketahui hasilnya dalam waktu lebih singkat.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia dan Singapura menyepakati pengaturan koridor perjalanan untuk perjalanan bisnis yang penting, perjalanan diplomatik dan perjalanan kedinasan yang mendesak, antar dua negara.
Dalam kesepakatan TCA, setiap warga yang hendak ke Singapura atau sebaliknya harus mengantongi hasil tes usap negatif. Begitu tiba di pelabuhan tujuan, maka harus kembali dites usap, baru kemudian dapat melakukan aktivitas.
Karenanya, hasil tes usap harus segera diketahui, agar pebisnis, diplomat dan pegawai urusan pemerintah dapat segera menyelesaikan tugasnya.*
Baca juga: Bioskop Batam buka kembali mulai Jumat
Baca juga: Di Batam, positif COVID-19 bertambah 35 kasus, 23 orang sembuh
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020