Semarang (ANTARA News) - Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang ditunjuk sebagai pemindai lembar jawab Ujian Nasional (UN) 2010 menemukan sejumlah lembar jawab yang gagal dipindai karena beberapa permasalahan.

"Berdasarkan data hingga hari kedua pelaksanaan UN 2010 (23/3) lalu, lembar jawab yang telah terkumpul di Unnes mencapai sekitar 993.138 lembar," kata Penanggung Jawab Pemindaian UN, Prof Supriadi Rustad di Semarang, Rabu.

Ia menyebutkan, dari lembar jawab sebanyak itu baru sekitar 13,38 persen lembar jawab yang telah melewati proses pemindaian, dan kegagalan proses pemindaian terjadi untuk sebanyak 790 lembar jawab.

"Penyebabnya beragam, yakni 119 lembar cacat cetak, 258 lembar salah potong, dan sebanyak 413 lembar jawab tidak dapat dipindai karena salah penggunaan jenis pensil," kata Pembantu Rektor I Unnes tersebut.

Menurut dia, kegagalan proses pemindaian tersebut tentunya dapat merugikan siswa dalam pelaksanaan UN. Bahkan, jumlah lembar jawab yang gagal dipindai pada tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu.

"Oleh karena itu, kami akan mengusulkan untuk mengganti peralatan pemindai lama dengan peralatan baru yang menggunakan teknologi `image scanning` (teknologi citra) yang lebih akurat," katanya.

Supriadi mengatakan, pihaknya berencana mengusulkan penggantian peralatan pemindai tersebut kepada pihak Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) untuk mengantisipasi adanya lembar jawab yang gagal dipindai.

Namun, ia mengingatkan, para siswa tidak perlu khawatir karena pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi permasalahan tersebut. "Kami akan melakukan yang terbaik dan tidak merugikan siswa," kata Supriadi.

Sementara itu, anggota BSNP, Prof Mungin Eddy Wibowo mengatakan, pihaknya akan membahas persoalan tersebut dalam rapat pleno. Namun, selama hal itu tidak mengganggu jawaban siswa dalam lembar jawab tidak masalah.

"Lembar jawab UN telah didesain sesuai dengan alat pemindai tertentu, sehingga jika ada perubahan alat pemindai membutuhkan penyesuaian terlebih dahulu," kata Mungin yang juga Guru Besar Unnes tersebut.
(U.KR-ZLS/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010