Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Militer Pakistan, Rabu melancarkan serangan ke tempat-tempat persembunyian Taliban di daerah suku di barat laut negara tiu , menewaskan 11 gerilyawan dalam baku tembak dan serangan-serangan bom, kata para pejabat.
Operasi itu dilancarkan beberapa jam setelah sebuah pesawat AS menembakkan dua rudal ke satu kompleks di distrik suku di Waziristan Utara dekat perbatasan Afghanistan, menewaskan paling tidak enam gerilyawan dalam serangan terbaru oleh pesawat mata-mata AS.
Pasukan Pakistan mulai melancarkan operasi-operasi Selasa tengah malam untuk mengusir gerilyawan dari pinggiran Kalaya, kota utama di distrik suku Orakzai, kata seorang pejabat senior keamanan di kota Peshawar.
Helikopter-helikopter tempur juga menembaki gerilyawan di daerah yang sama Orakzai, bagian dari daerah suku yang kacau di sepanjang perbatasan Afghanistan yang jadi pangkalan-pangkalan Taliban dan kelompok garis keras Al Qaida.
"Setidaknya 11 gerilyawan tewas dalam operasi pembersihan itu," kata pejabat senior keamanan itu kepada AFP, yang menolak namanya disebutkan karena tidak memiliki wewenang untuk berbicara dengan media.
Mayor Fazal-ur-Rehman, juru bicara Korps Perbatasan paramiliter , mengkonfirmasikan bahwa pasukan keamanan terlibat baku tembak di Orakzai dan ada korban di pihak gerilyawan, tetapi tidak menyebutkan jumlahnya.
Seorang pejabat intelijen mengatakan serangan itu menghancurkan lima kompleks yang digunakan gerilyawan Taliban , sementara seorang pejabat pemerintah yang berkantor di Kalaya mengkonfirmasikan jumlah korban tewas itu.
Atas tekanan AS , Pakistan tahun lalu meningkatkan operasi-operasi terhadap gerilyawan di wilayah barat lautnya termasuk daerah suku.
Daerah yang tidak datar itu menjadi pangkalan ratusan gerilyawan yang melarikan diri dari Afghanistan setelah invasi pimpinan AS akhir tahun 2001.
Washington mengatakan para gerilyawan menggunakan daerah suku yang semi otonomi untuk menjadi tempat melancarkan serangan-serangan terhadap pasukan NATO yang digelar di Afghanistan.
Amerika Serikat juga meningkatkan serangan-serangan rudal di daerah suku itu. Serangan Selasa malam itu adalah yang terbaru dalam hampir100 serangan pesawat AS yang telah menewaskan lebih dari 830 orang di Pakistan sejak Agustus 2008.
Menteri luar negeri Pakistan dan panglima militer berada di Washington, Rabu untuk berunding dengan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton , di mana mereka diperkirakan akan mendesak bagi diperolehnya pesawat kecil untuk militernya sendiri.
(Uu.H-RN/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010