Makassar (ANTARA News) - Muktamar ke-32 Nahdlatul Ulama (NU) mendongkrak tingkat hunian hotel di kota Makassar hingga mencapai 100 persen dengan nilai transaksi sekitar Rp2,8 miliar.
"Dalam kondisi normal rata-rata tingkat hunian hotel di Makassar hanya 65 persen dari total 4.235 kamar, tetapi dengan ada kegiatan akbar warga NU di kota ini, sehingga mendongkrak hunian hotel menjadi 100 persen," kata Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, selain kegiatan Muktamar NU yang memberikan sumbangan terhadap tingkat hunian hotel di Makassar, berapa kegiatan lainnya yang berskala nasional seperti workshop notaris Indonesia, kegiatan Departemen Pertanian dan Departemen Kesehatan juga memberikan sumbangsih yang tidak sedikit.
"Semua kegiatan itu membawa keberuntungan bagi pengelola hotel mulai dari kelas melati hingga hotel berbintang," ujarnya.
Bahkan warga di sekitar lokasi Muktamar ke-32 NU di kawasan Sudiang, Makassar, turut menuai untung, karena sebagian kamar di rumahnya dipersewakan untuk peserta muktamar yang tidak tertampung di lokasi yang disiapkan panitia.
Hal tersebut diakui salah seorang warga di sekitar Asrama Haji Sudiang, Makassar Daeng Rampu.
Dia mengatakan, rumah permanen miliknya yang tergolong cukup besar dengan enam kamar, sengaja dipersewakan untuk menambah penghasilan sepanjang kegiatan akbar tersebut berlangsung 22-28 Maret 2010.
"Kami rela tinggal di pondok bagian belakang rumah biasanya hanya dijadikan sebagai gudang," katanya.
Untuk satu kamar, lanjutnya, dipersewakan Rp50 ribu - Rp100 ribu per hari, tergantung luas kamar," katanya.
Penghasilan tambahan tersebut, diakui sangat membantu terutama untuk persiapan menghadapi tahun ajaran baru. Karena beberapa bulan lagi, dua orang anaknya tamat dan masing-masing harus melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA dan perguruan tinggi.
(S036/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010