Surabaya (ANTARA News) - "Sebagai mahasiswa Teknik Elektro, kami berpikir untuk mencari cara yang paling mudah untuk melakukan penyuluhan hemat listrik kepada anak-anak tanpa memasukkan dalam kurikulum sekolah," ujar Anindito Kusumojati.
Mahasiswa semester 4 Teknik Elektro di Fakultas Teknologi Industri (FTI) itu pun mengajak empat rekannya untuk mencari ide dan akhirnya mereka menemukan permainan ular tangga.
"Kami pun mengajukan proposal untuk Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) 2010 ke Ditjen Dikti Kemdiknas dan lolos, sehingga kami pun merancang realisasi permainan ular tangga untuk penyuluhan hemat listrik itu dengan dana Ditjen Dikti," ujarnya.
Untuk langkah awal, katanya, mereka berlima mencari bahan untuk pertanyaan dalam permainan ular tangga dengan menelusuri lewat mesin pencari.
"Kami menelusuri sejumlah jurnal ilmiah pada laman-laman luar negeri terkait pembelajaran hemat listrik, sehingga kami menemukan bahan untuk pertanyaan dalam permainan ular tangga itu," paparnya.
Bentuk dan cara bermainnya sama dengan permainan ular tangga umumnya.
"Hanya saja ada pesan-pesan khusus yang dibagi dalam empat domain bertingkat dalam lembar permainan," ujarnya saat ditemui di sela-sela pameran `Bulan Unjuk Prestasi` di Plasa dr Angka ITS Surabaya (23/3).
Empat tingkatan atau tahapan itu tahap pengenalan listrik (12 pertanyaan) dengan warna dasar biru, lalu tahapan terkait upaya yang disebut pemborosan listrik (13 pertanyaan) dengan warna dasar kuning.
Berikutnya, tahapan wacana hemat listrik (13 pertanyaan) dengan warna dasar ungu, kemudian tahapan pola atau kebiasaan hemat listrik (12 pertanyaan) dengan warna dasar hijau.
"Kami menggunakan dua tokoh untuk anak-anak yakni Batto dan Lampy atau Ular Tangga Batto Lampy. Istilah itu dipakai sebagai pengganti nama batere dan lampu, sehingga enak didengar anak-anak," kilahnya.
Selain itu, domain kotak-kotak pada lembar permainan juga dibedakan dalam kategori pertanyaan "Tahukah kamu" dan visualisasi yang mengharuskan pemain menjelaskan cara-cara penghematan listrik yang sederhana.
"Setelah diluncurkan, kami akan melakukan sosialisasi kepada enam SD di Surabaya selama empat minggu," katanya.
Ke-enam SD adalah SD Muhammadiyah 4 Surabaya (3/4), SDN Kertajaya (3/4), SDN Bubutan VI (3/4), SDN Kendangsari V (10/4), SDN Margorejo I (10/4), dan SD Alam Insan Mulia (5/4).
Selanjutnya, SD Muhammadiyah 4 (17/4), SDN Kertajaya (17/4), SDN Bubutan VI (17/4), SDN Kedangsari V (24/4), SDN Margorejo I (24/4), SD Alam Insan Mulia (19/4), dan "Festival Educational Game" di SDN Muhammadiyah 4 (2/5).
"Festival bertajuk `Saving Energy for Better Life` itu mempertemukan siswa dari sekolah yang berbeda dengan bermain ular tangga hemat listrik dalam ukuran raksasa," katanya.
Ia berharap permainan ular tangga "Batto Lampy" itu dapat menanamkan pemahaman tentang pemborosan dan penghematan listrik sejak dini yang akhirnya melahirkan generasi yang mampu menghemat energi.
(T.EMY/P003)
Pewarta: Oleh Edy M. Ya`kub
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010