Seoul (ANTARA News/AFP) - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Il menderita gagal ginjal yang menyebabkannya membutuhkan perawatan cuci darah dan lumpuh sebagian akibat stroke yang dialaminya pada 2008, kata pakar strategi keamanan, Rabu.

Direktur Institut Strategi Keamanan, Nam Sung-Wook mengatakan bahwa kuku jari tangan Kim Jong Il yang pucat menandakan bahwa pemimpin berusia 68 tahun itu menderita penyakit ginjal kronis.

Institut itu memiliki keterkaitan dengan Badan Intelijen Nasional Korea Selatan. Pidato Nam, di Seoul, dikutip oleh Kantor Berita Korea Selatan Yonhap dan dikonfirmasi oleh penyelenggara acara itu.

"Kim Jong Il menderita diabetes dan tekanan darah tinggi serta kami yakin dia menjalani perawatan cuci darah akibat sakit ginjal setiap dua pekan," kata Nam.

"Kuku-kuku jarinya yang pucat menandakan bahwa dia menderita gagal ginjal kronis."

Nam menunjukkan foto dari Kim untuk mendukung dugaan-dugaannya. Kantor berita resmi Korea Utara sering mengeluarkan foto berwarna dari Kim Jong Il.

Kim memiliki berat badan 68 kilogram sebelum stroke pada Agustus 2008, menurut Nam. Pada Januari tahun lalu dia menjalani tiga bulan diet sehingga berat badannya turun menjadi 70-73 kilogram.

"Namun, bukan hal mudah bagi dia untuk pulih kembali di usianya," kata Nam.

"Dalam penampilan publik terbarunya di Hamhung 7 Maret lalu, dia menepukkan telapak tangan kanannya pada telapak tangan kirinya yang tidak bergerak."

Pemimpin negara komunis yang secara diam-diam mengembangkan persenjataan nuklir itu tidak secara terbuka menunjuk pengganti, namun rejim dilaporkan mempromosikan anak ketiga Kim Jong Il, Kim Jong Un.

"Tapi itu akan tampak seperti memiliki dua matahari di langit," kata Nam.

Rejim Kim ada dibawah tekanan untuk segera kembali ke perundingan enam pihak yang ditinggalkan Korea Utara pada April lalu. Namun Nam melihat tidak ada kemajuan.

"Tanggal dari putaran selanjutnya perundingan enam pihak tampaknya belum pasti sebelum Juni, sebagai upaya untuk mengembalikan perundingan yang belum menghasilkan hasil nyata itu," katanya.
(Uu.G003/H-AK/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010