Kapal tersebut dibajak pada sekitar 120 mil laut di lepas pantai Oman, menurut pernyataan pasukan angkatan laut Uni Eropa.
Awak kapal, yang terdiri 23 warga Sri Lanka, masing-masing seorang dari Filipina dan Suriah, ditahan bersama kapal berbobot 11.000 ton berbendera Bermuda Talca, yang sedang berlayar dari Mesir menuju Iran, kata pernyataan itu menambahkan seperti dikutip AFP.
Para perompak menyerang setelah kapal kargo itu melewati jalur perlayaran yang direkomendasikan internasional, yang dipatroli oleh kapal-kapal perang dan pesawat patroli angkatan laut dari Uni Eropa Navfor, NATO, Pasukan Maritim Gabungan dan satuan-satuan angkatan laut lainnya.
Juru bicara Navfor, Komandan John Harbour, mengatakan, serangan di laut bebas adalah contoh lain yang dilakukan para perompak, yang biasanya orang-orang Somalia, yang memperluas jangkauan operasi mereka pada saat mereka meningkatkan hambatan di daerah yang dipatroli itu.
Para perompak Somalia menjadi bahaya kronis bagi perlayaran di wilayah itu.
Mereka membajak kapal-kapal yang berlayar sendirian untuk mendapatkan uang tebusan, yang secara teratur mereka lakukan.
Navfor mengumumkan Selasa pagi, bahwa orang-orang yang diduga perompak Somalia itu telah membajak sebuah kapal barang milik Turki di Lautan Hindia, yang adalah di luar wilayah patroli angkatan laut.
Kapal Frigia yang berbendera Malta ditangkap bersama 21 awaknya yang sebagian besar orang Turki. (*)
H-AK/B002
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010