Jakarta (ANTARA News) - Ketua Pengurus Badan Setara Institute, Hendardi mengatakan bahwa tim investigasi gabungan kepolisian, kejaksaan dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lebih tepat untuk menyelesaikan dugaan praktik makelar kasus (markus) di tubuh Polri.

"Tim gabungan akan bekerja transparan dan lebih kredibel menyelesaikan persoalan tudingan markus di Polri," kata Hendardi melalui pesan singkat telepon selular di Jakarta, Rabu.

Hendardi menuturkan, tim investigasi gabungan juga akan bermanfaat untuk memupuk kepercayaan publik dan mengembalikan citra positif terhadap Polri atau institusi penegak hukum itu.

Ahli hukum itu menyatakan, seluruh pihak harus menahan diri dalam mengeluarkan pernyataannya terkait tuduhan adanya praktik markus di Polri karena hal itu tidak akan menyelesaikan masalah.

Penyelesaian dugaan kasus markus di Polri harus melalui prosedur hukum yang berlaku tanpa ada campur tangan dari lembaga yang tidak kompeten.

Pernyataan Hendardi itu terkait dengan pernyataan mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim), Komisaris Jenderal Susno Duadji mengungkapkan adanya indikasi beberapa jenderal yang terlibat praktik markus di Mabes Polri.

Susno menuturkan jenderal itu terlibat markus pada kasus pencucian uang senilai Rp24 miliar yang melibatkan pegawai Direktorat Jenderal Pajak berinisial Gayus Tambunan .

Ketua Setara Institute itu juga meminta para pejabat internal Polri tidak mengeluarkan pernyataan yang menyudutkan salah satu pihak karena justru hal itu akan merugikan institusi Mabes Polri.

"Yang perlu didorong adalah penguatan institusi, dan mekanisme hukum yang ada," ujar Hendardi.
(T.T014/A011/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010