"Petugas baru menemukan jasad Bayu (4 th), sekitar pukul 10.00 WIB," kata Kepala Kesbangpolinmas Kabupaten Solok, Abdul Manan, ketika dihubungi, Rabu.
Sebelumnya, dua korban tewas yang ditemukan yakni, Fira (7 th) dan Fina (13 bulan).
"Mereka masih satu keluarga, sementara orangtuanya dirawat di rumah sakit," katanya.
Sembilan korban kritis kini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Tentara (RST) Solok.
Longsor tanah bukit di Saok Laweh menimpa lima rumah pada Rabu pagi sekitar pukul 06.30 WIB. Empat rumah rata dengan tanah, sedangan satu lagi rusak ringan.
Satu eskavator diturunkan untuk membuang material tanah yang menimbun lima rumah. Petugas yang dilibatkan untuk melakukan evakuasi terdiri dari aparat TNI/Polri, Satpol PP, Kesbangpolinmas dan dibantu masyarakat.
Abdul Manan memperkirakan total kerugian dalam peristiwa itu mencapai Rp1 miliar.
Ia menduga, terjadinya peristiwa itu akibat penggalian tanah bukit tak jauh dari rumah yang menjadi tertimbun longsoran.
"Dugaan sementara, aktivitas penggalian itu liar," katanya.
Dalam bulan Maret ini, banjir dan longsor sering melanda Sumbar. Oleh karena itu Manajer Pusat Kendali Operasi Penanggulangan Bencana Sumbar Ade Edwar mengimbau masyarakat waspada karena intensitas hujan cukup tinggi belakangan ini.
Pada Senin (22/3), sebanyak enam nagari di tiga kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota dilanda banjir disertai longsor. Peristiwa yang sama juga menimpa Kecamatan Lembangjaya, dan Kecamatan Gunungtalang di Kabupaten Solok pada 17 Maret 2010.
Musibah itu mengakibatkan ratusan rumah dan berbagai fasilitas umum rusak.(T.O003/Z003/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010