Washington (ANTARA News) - Orang yang menderita Alzheimer menghadapi kemerosotan daya kognisi empat kali lebih besar dibandingkan dengan timpalan mereka yang tak memiliki gangguan kognitif.
Satu studi oleh beberapa peneliti di Rush University Medical Center di Chicago menunjukkan asil studi tersebut, yang merupakan studi kedua yang berlandaskan masyarakat untuk menilai tingkat kemerosotan kognitif pada penderita Alzheimer, disiarkan Selasa di dalam jurnal Neurology, sebagaimana dikutip dari Xinhua-OANA.
Studi itu mengikuti perkembangan 1.168 orang dewasa yang lebih tua. Semua peserta tak memiliki penyakit gangguan jiwa.
Setelah lewat lima sampai enam tahun, mereka memperoleh evaluasi klinik terperinci dan 614 orang didapati tak memiliki gangguan kognitif, 395 memiliki gangguan ringan kognitif, dan 149 orang memiliki penyakit Alzheimer.
Mereka kemudian menyelesaikan pemeriksaan singkat kognitif dengan jeda tiga tahun selama lima-setengah tahun.
Dibandingkan dengan kelompok tanpa gangguan kognitif, angka tahunan kemerosotan kognitif naik lebih dua-kali lipat pada orang yang memiliki gangguan ringan kognitif dan lebih dari empat kali lipat pada orang yang menderita penyakit Alzheimer. Hasilnya tak dipengaruhi oleh ras, jenis kelamin atau usia.
"Studi ini sangat penting karena separuh peserta adalah orang Amerika. Kebanyakan apa yang kami ketahui mengenai penyakit Alzheimer dilandasi atas studi orang Kaukasia," kata penulis studi tersebut Robert Wilson, ahli syaraf psikologi di Pusat Penyakit, Rush Alzheimer.
"Studi kami tak menemukan perbedaan mengenai bagaimana penyakit itu memainkan peran pada kedua ras tersebut."(C003/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010