Banjarbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya mengembangkan hutan wisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program revolusi hijau.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Nurul Fajar Desira di Banjarbaru, Senin, mengatakan saat ini terdapat puluhan hutan wisata yang dikembangkan dalam bentuk jasa lingkungan dengan melibatkan masyarakat desa atau masyarakat sekitar hutan.
Baca juga: Pemprov Kalsel unggulkan lima geoside menjadi Geopark Internasional
Menurut dia, hutan wisata tersebut tersebar di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam dan sembilan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di wilayah Kalsel.
Hutan wisata yang berkembang menjadi objek wisata andalan daerah, antara lain puncak dan lembah Kahung, Sungai Luar, Belangian, Pulau Rusa dan Pulau Bekantan yang ada di dalam kawasan Tahura Sultan Adam.
Selain itu, Gunung Birah di wilayah KPH Tanah Laut, Gunung Mamake di KPH Kotabaru, Desa Ajung dan Desa Marajai di KPH Balangan, Desa Haratai, dan Balai Adat Malaris di KPH Hulu Sungai.
Fajar yang juga menjabat Kepala Badan Pengelola Geopark Pegunungan Meratus mengungkapkan prioritas pembangunan daerah saat ini tidak lagi mengandalkan eksploitasi SDA pertambangan, tetapi beralih pada sumber ekonomi terbarukan dan berkelanjutan, termasuk pembangunan industri pariwisata berbasis hutan.
Selain hutan wisata, Kalsel juga memiliki taman bumi atau Geopark Pegunungan Meratus yang sudah berstatus geopark nasional.
Saat ini, Pemprov Kalsel telah mendaftarkan Geopark Pegunungan Meratus ke UNESCO agar dapat diakui sebagai Geopark Internasional atau Unesco Global Geopark (UGG).
Kepala UPT Tahura Sultan Adam Ainun Jariyah mengatakan salah satu kawasan geopark Kalsel salah satunya adalah Tahura Sultan Adam Mandiangin.
Baca juga: Menpar perjuangan Geopark Meratus mendapatkan sertifikasi Unesco
Baca juga: Pemprov Kalsel segera daftarkan Geopark Meratus ke Unesco
Baca juga: ESDM Kalsel tetapkan 67 titik Geopark di Pegunungan Meratus
Di kawasan ini para wisatawan bisa menikmati indahnya puncak Mandiangin yang dijuluki sebagai negeri di atas awan dengan panorama alam dan keindahannya tak kalah dari wisata alam daerah lain.
Kawasan dengan luas 112 hektare yang berada di Kabupaten Banjar dan Tanah Laut tersebut, berfungsi dan bermanfaat menjaga kelestarian kawasan hutan dan ekosistem serta terbinanya koleksi biodiversitas baik flora maupun fauna.
Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020