Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia sejak Februari 2020 telah mengalokasikan lebih dari RM1,7 miliar (Rp60 miliar lebih) untuk memerangi penyebaran COVID-19 yang disalurkan melalui 14 kementerian dan pemerintah negara bagian.

Menteri Keuangan Malaysia Zafrul Tengku Abdul Aziz mengungkapkan jumlah itu dalam keterangannya kepada media di Putrajaya, Senin.

Anggaran tersebut termasuk RM1 miliar kepada Kementerian Kesehatan Malaysia (MOH), RM250 juta kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (NADMA) dan RM247 juta kepada Kementerian Dalam Negeri (KDN).

"Pemerintah tetap berkomitmen memerangi penyebaran epidemi COVID-19 nasional, dan akan selalu memastikan garis depan serta sistem kesehatan memiliki dana yang cukup untuk melindungi rakyat," katanya.

Saat ini, gelombang terbaru COVID-19 melanda Sabah, ujar dia. Pemerintah melalui Depkes sudah menyediakan dana tambahan sebesar RM44 juta untuk memperkuat jalur depan kesehatan negara.

"Ini termasuk penambahan alat pelindung diri (APD), persediaan medis, dan peralatan medis seperti tempat tidur pasien dan peralatannya alat bantu pernapasan atau ventilator," katanya.

Pada kesempatan terpisah, pemimpin oposisi yang juga anggota parlemen, Dato' Sri Anwar Ibrahim, mengatakan delapan bulan setelah pandemi Malaysia harus memiliki kapasitas untuk melakukan skala besar pengujian.

"Kementerian kesehatan harus memberikan pengungkapan penuh kepada publik tentang strateginya menahan penyebaran COVID-19 di Sabah melalui pengujian dan cara lain," katanya.

Baca juga: Malaysia tingkatkan uji PCR 54.706 per hari

Baca juga: Pembatasan sosial bakal diterapkan di Selangor, KL dan Putrajaya

Baca juga: Pemerintah Malaysia tutup perjalanan dari Sabah

83 WNI terdampak karantina Malaysia kembali ke tanah air via Kualanamu

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020