Taktik ancaman tersebut digunakan Netanyahu menjelang pertemuannya dengan Presiden Barack Obama di Gedung Putih, Selasa.
Seperti dikutip media Israel, ia mengatakan, dukungan AS pada tuntutan Palestina agar Tel Aviv sepenuhnya membekukan pembangunan perumahan baru di wilayah Yerusalem Timur dan Tepi Barat dapat menghalangi proses perundingan perdamaian selama setahun.
"Hubungan Israel dan Amerika Serikat tidak sepatutnya tersandera oleh perbedaan-perbedaan kedua negara dalam memandang masalah proses perudingan perdamaian dengan Palestina," katanya.
Apa yang diberitakan media Israel itu dibenarkan seorang anggota delegasi Netanyahu sebagai sikap resmi Tel Aviv.
Pemerintah AS sebelumnya mengingatkan rencana Israel membangun 1.600 rumah baru bagi warga Yahudi di atas tanah rakyat Palestina itu merupakan ancaman langsung terhadap proses perundingan perdamaian.
Rencana pembangunan yang diumumkan Pemerintah Israel di saat Wakil Presiden AS Joe Biden berkunjung ke Tel Aviv untuk mendorong pemulihan proses perundingan itu membuat berang Gedung Putih.
Rencana pembangunan rumah baru itu dianggap otoritas Palestina sebagai penghalang proses perdamaian.
Menghadapi sikap tegas Palestina itu, Benjamin Netanyahu di Washington DC, Selasa, juga menggunakan taktik ancaman yang sama.
Ia mengatakan, perundingan perdamaian akan mundur setahun lagi jika Palestina tidak menepikan tuntutannya pada Israel agar sepenuhnya membekukan pembangunan perumahan baru tersebut.
Sebelum bertemu Presiden Obama dalam kunjungan tiga harinya di AS sejak Senin itu, Netanyahu juga bertemu beberapa anggota Senat dan Majelis Rendah AS di Capitol Hill.
Dalam pertemuannya dengan Ketua Majelis Rendah AS, Nancy Pelosi, dan para pemimpin Kongres AS lainnya, ia mengatakan, kedua negara jangan terjebak oleh "tuntutan tidak logis".
Kunjungan Netanyahu ke Capitol Hill itu dimaksudkan untuk mencari dukungan sebelum bertemu Obama guna memperbaiki hubungan kedua negara yang sempat terganggu akibat isu pembangunan pemukiman.
Kepada wartawan, Pelosi mengatakan, Kongres AS tetap memihak Israel tanpa menyinggung sedikitpun tentang masalah pembangunan pemukiman Yahudi di atas tanah rakyat Palestina yang diduduki.
Proses perundingan perdamaian Israel-Palestina macet sejak Desember 2008. Upaya AS mengembalikan kedua pihak ke meja perundingan terus dilakukan sejak Obama berkuasa.
Palestina mundur dari kesepakatannya untuk memulai perundingan tidak langsungnya dengan Israel yang digagas AS dua pekan lalu setelah Tel Aviv mengumumkan rencana pembangunan 1.600 rumah baru itu.
(Uu.R013/ )
(Uu.SYS/B/R013/C/R013) 24-03-2010 04:41:36
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010