Surabaya (ANTARA News) - Atlet angkat besi peraih medali emas PON 2008, Muslimin, terancam dipecat dari program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jawa Timur karena mogok latihan.
Ketua Umum Pengprov Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga (PABBSI) Jatim Soedjatmiko kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengatakan tindakan yang dilakukan Muslimin sudah masuk katagori indisipliner, karena tidak melaksanakan kewajiban latihan.
"Kami akan segera memberikan surat peringatan kepada dia, tapi kalau tetap mogok latihan, dengan terpaksa akan kami keluarkan dari Puslatda," katanya.
Aksi mogok latihan yang dilakukan Muslimin merupakan bentuk protes terhadap keputusan Pengprov PABBSI Jatim menunjuk Jhony Firdaus sebagai pelatih baru Puslatda angkat besi menggantikan Hirawan Halimana.
Pergantian pelatih itu tidak pernah dikonsultasikan kepada para atlet yang sebenarnya sudah sangat cocok dengan pelatih sebelumnya. Bahkan, sebagian atlet Puslatda angkat besi juga tidak cocok dengan pelatih baru tersebut.
Perseteruan pengurus PABBSI Jatim dengan atlet Puslatda ini sebenarnya sudah berlangsung cukup lama, namun tidak kunjung ada penyelesaian.
Muslimin yang dikonfirmasi wartawan, mengaku siap menerima sanksi dari pengurus PABBSI Jatim atas sikap indisiplinernya.
Bahkan, atlet asal Malang ini juga siap mengembalikan seluruh dana Puslatda Jatim yang telah diterimanya, asalkan KONI Jatim mau memberikan surat keluar untuk pindah ke provinsi lain.
Soedjatmiko mengaku tidak khawatir dengan ancaman Muslimin yang ingin hengkang ke daerah lain, karena yakin KONI Jatim tidak akan bersedia mengeluarkan surat rekomendasi pindah.
"Kalau dia ingin pindah, kami tidak `nggandoli`. Itu pun kalau KONI Jatim menyetujui," katanya.
Selama ini, KONI Jatim telah mengeluarkan kebijakan dengan melarang atlet potensial daerah setempat untuk pindah ke daerah lain.
Soedjatmiko juga mengingatkan bahwa peluang Muslimin untuk bisa tampil di PON 2012 akan pupus, apabila aturan pembatasan usia atlet maksimal 28 tahun diberlakukan PB PABBSI pada multievent nasional tersebut.
"Dari segi usia, Muslimin tidak bisa tampil di PON mendatang kalau aturan itu memang diberlakukan. Sekarang semuanya terserah dia," tambahnya. (Ant/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010