Untuk pelaksana pembangunan nantinya funding-nya nanti dari Natuna Eton Energy, sehingga pelaksanaan bisa secepat mungkin

Jakarta (ANTARA) - PT Perta Arun Gas, anak usaha PT Pertamina Gas afiliasi PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) Tbk, mulai mengembangkan fasilitas tangki penyimpanan atau tank storage gas alam cair (LNG) dengan memanfaatkan fasilitas bekas LNG Arun.

Dalam mengembangkan storage LNG ini Perta Arun Gas akan menggandeng PT Natuna Eton Energy, melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan oleh Direktur Utama Perta Arun Gas Arif Widodo dan Teizo Ojeki, Direktur Utama Natuna Eton Energy di Jakarta, Senin.

Arif Widodo mengungkapkan penandatanganan MoU ini adalah awal dimulainya kerja sama kedua perusahaan untuk selanjutnya dilakukan proses studi kelayakan bersama untuk melihat potensi besar kerja sama dalam bisnis LNG.

Baca juga: PGN genjot utilisasi LNG untuk pembangkit listrik

Menurut Arif, jika nantinya kajian selesai dan keekonomian bisa dipastikan maka Natuna Eton akan menjadi mitra yang akan membangun fasilitas storage LNG tambahan di fasilitas ex-LNG Arun.

Dia berharap proses kajian tidak memakan banyak waktu agar pembangunan bisa segera dimulai. Pembangunan tangkinya sendiri bisa memakan waktu 2,5 tahun.

"Untuk pelaksana pembangunan nantinya funding-nya nanti dari Natuna Eton Energy, sehingga pelaksanaan bisa secepat mungkin. Nantinya apabila betul bisa terlaksana cepat akan mengoperasikan bersama," kata Arif dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Swasta nasional garap pasar LNG di Kawasan Industri Makassar

Kajian bersama yang dilakukan sendiri termasuk kajian potensi buyer. Perta Arun, kata Arif, yakin bahwa koneksi di pasar LNG internasional yang dimiliki Natuna Eton Energy bisa mendatangkan konsumen bagi fasilitas storage LNG Perta Arun Gas.

Saat ini Perta Arun Gas (PAG) sudah mengelola lima storage LNG dengan masing-masing kapasitas mencapai 127 ribu m3. Rencananya Natuna Eton sebagai mitra akan melakukan ekspansi fasilitas tangki dengan penambahan dua storage LNG dengan kapasitas 150 ribu m3.

Kemudian Perta Arun yang akan mengelola tangki LNG baru nantinya. PAG saat ini sudah mengantongi izin sebagai Pusat Logistik Berikat (PLB) dan menjadi satu-satunya perusahaan yang memegang izin PLB untuk penyimpanan LNG di Indonesia.

Baca juga: PGN kembangkan bisnis global LNG

"Kami sudah laksanakan operasional ada 5 tangki LNG. Nanti kalau dari Natuna Eton Energy membangun dua tangki dengan kapasitas 150 ribu m3. Tapi semua akan kembali kajian teknis secara bersama. Untuk operasional dan maintenance PT PAG siap. Karena saat ini sudah ada izin PLB. Bisa nantinya kalau ada LNG dari luar bisa kita tampung," ujar Arif.

Alfiansyah Syahbirin Syafe'i Wakil Presiden Direktur PT Natuna Eton Energy menjelaskan kajian secepatnya akan segera dilakukan. Dia berharap kajian bersama bisa selesai di awal tahun depan sehingga proses konstruksi bisa dimulai.

"Paling tidak di awal tahun depan kita sudah mulai bisa berjalan mungkin di dalam satu sampai tiga bulan ini kita akan rampungkan business plan dengan PAG, udah matang ya tinggal jalan," ungkap Alfiansyah.

Baca juga: Lokasi Kilang LNG Masela telah diputuskan

Ia yakin untuk urusan mencari konsumen LNG menurut Alfiansyah, tidak akan terlalu sulit karena kredibilitas Arun sebagai wilayah yang memiliki fasilitas energi di lokasi strategis selat Malaka sudah banyak dikenal dunia internasional.

"Ini simple aja, membangun suatu kawasan yang sudah lengkap karena kita tahu juga PAG dulu merupakan salah satu raksasa LNG terbesar ketiga di dunia. Fasilitas mereka cukup baik dan terawat dan lokasi strategis untuk bisnis energi, lebih menjanjikanlah di Selat Malaka," kata Alfiansyah.

Baca juga: PGN-Aptrindo tanda tangani kesepakatan LNG untuk logistik

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020