Jakarta (ANTARA) -- Bagi sebagian orang, paket data internet merupakan kebutuhan yang tidak bisa dilewatkan. Entah untuk kebutuhan pekerjaan atau hiburan semata, hampir semua kalangan masyarakat masa kini seakan terikat untuk bisa terhubung internet setiap waktu.
Walaupun sudah memasang layanan Wi-Fi di rumah, paket data internet masih perlu dimiliki agar bisa tetap terhubung ke dunia maya dengan mudah dan praktis. Oleh karena itu, tak sedikit orang yang tetap mengalokasikan sebagian anggaran bulannya untuk membeli paket data internet ini.
Jika dibandingkan dengan harga internet Wi-Fi, memang paket internet di smartphone terbilang jauh lebih mahal. Akan tetapi, tahukah Anda alasan di balik mahalnya harga paket data tersebut? Nah, bagi Anda yang penasaran, berikut adalah 10 alasan mengapa harga paket internet begitu mahal.
1. Harga Sesuai Kualitas
Saat membeli paket data internet, tidak jarang Anda akan mendapatkan berbagai bonus layanan yang bisa digunakan, seperti kuota streaming, gratis nelpon dan SMS, serta roaming internasional. Dari tambahan value inilah mengapa beberapa paket internet dibanderol dengan harga lebih tinggi ketimbang yang lainnya, walaupun kualitas atau kuota internet utamanya tidak jauh berbeda.
Contohnya membeli paket internet XL dengan harga Rp100 ribu tentunya akan memberikan benefit dan jumlah kuota yang berbeda dengan kuota Telkomsel, Indosat, dan lain-lain. Jadi, Anda harus pintar-pintar membandingkan paket internet di harga yang sama di masing-masing provider untuk mendapatkan benefit terbaik.
2. Rating Layanan Perusahaan
Meski sama-sama menawarkan layanan internet khusus untuk seluler, tidak semua perusahaan memiliki rating, peringkat, atau popularitas yang sama. Semakin bagus rating sebuah perusahaan, tentunya harga paket internet yang ditawarkan juga akan menjadi semakin mahal.
Untuk di Indonesia sendiri, perusahaan di peringkat paling tinggi adalah Telkomsel, dan disusul oleh XL dan juga Indosat. Jadi, tidak mengherankan jika harga paket data dari ketiga provider tersebut lebih mahal karena memang lebih dipercaya oleh konsumen dalam memberikan kecepatan internet yang lebih tinggi dan stabil.
Jadi jangan kaget jika harga paket internet Indosat, XL, atau Telkomsel menjadi yang paling mahal di Indonesia.
3. Segmentasi Pasar dan Target Konsumen
Setiap orang pasti memiliki anggaran yang berbeda-beda untuk kebutuhan membeli paket data. Ada yang sudah cukup dengan 20 ribuan saja per bulannya, namun ada juga yang harus merogoh kocek hingga ratusan ribu hanya untuk membeli paket data.
Jika diumpamakan 1 orang di satu kabupaten memiliki pengeluaran yang sama untuk membeli paket data, maka bisa dibayangkan berapa banyak penghasilan yang didapatkan oleh provider. Inilah yang dinamakan segmentasi pasar, dan semakin besar jumlah penggunanya, perusahaan biasanya juga akan menaikkan harga jualnya.
4. Lisensi Spektrum
Yang dimaksud dengan lisensi spektrum adalah jaringan yang diberikan provider dalam memproduksi jaringan internet. Anda pasti paham jika jaringan 4G yang lebih cepat, pasti memiliki harga lebih mahal dibanding paket internet dengan jaringan 3G. Jadi, tinggi lisensi spektrum atau kualitas jaringannya, akan semakin mahal pula harga paket data yang ditawarkan oleh provider.
5. Kecepatan Loading atau Lelang Spektrum
Selain lisensi spektrum, ada pula lelang spektrum atau kecepatan loading internet. Beberapa paket data tentu memiliki kecepatan internet maksimum yang bisa dinikmati oleh penggunanya, sebagai contoh internet berkecepatan 5 Mbps atau 10 Mbps. Nah, semakin cepat koneksi internet atau lelang spektrumnya, harganya juga akan menjadi semakin tinggi.
6. Biaya Maintenance Infrastruktur yang Mahal
Bagi yang sering pergi ke kota dan desa pasti tidak asing dengan kualitas internet yang berbanding terbaling. Di desa, kualitas internet cenderung lebih lambat ketimbang di kota. Nah, penyebab perbedaan kualitas internet ini adalah dari infrastruktur serta jaringan yang dimiliki oleh provider.
Tentunya, biaya untuk membangun dan maintenance infrastruktur ini tidaklah murah. Jadi, untuk menutupi cost tersebut, provider akan membebankannya kepada konsumen dengan memberi harga lebih mahal pada paket data yang ditawarkannya.
7. Kebutuhan Menara Ponsel
Anda pasti pernah melihat menara raksasa yang mungkin saja berada di sekitar tempat tinggal. Beberapa menara tersebut adalah milik dari perusahaan seluler yang berperan untuk menyebarkan gelombang radio. Semakin tinggi menaranya, semakin bagus pula jaringannya, meski biaya pembuatan dan pemeliharaannya juga jauh lebih mahal.
8. Risiko Layanan yang Tinggi
Untuk memastikan semua pengguna merasakan kualitas yang sama, biasanya provider akan melakukan ekspansi layanan, sebagai contoh menambah jumlah antena atau gelombang radio. Karena upaya pengembangan tersebut tidak selalu berhasil, perusahaan akan berusaha mencari pengganti dari dana yang terkuras dari usaha tersebut. Salah satunya adalah dengan meningkatkan harga jual paket data.
9. Gencarnya Inovasi yang Dilakukan Provider
Perkembangan teknologi, termasuk internet, bisa dibilang sangat pesat. Agar tidak ketinggalan zaman, tidak jarang perusahaan akan berusaha untuk menghadirkan inovasi baru dan mengujinya.
Karena tidak menjanjikan kesuksesan alias berisiko gagal, dana untuk melahirkan terobosan baru tersebut perlu didapatkan kembali oleh perusahaan melalui penjualan paket data dengan harga mahal.
Jadi, Masih Keluhkan Mahalnya Harga Paket Data?
Melihat 9 alasan di atas, jadi tidak mengherankan bukan mengapa provider seluler membanderol harga paket datanya dengan lebih tinggi? Tentunya, penentuan harga oleh perusahaan tersebut telah dihitung dengan matang agar tidak merugikan konsumen, namun tetap memberikan keuntungan dengan optimal. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk mengeluhkan mahalnya harga paket data, ya!
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020