Serang (ANTARA News) - Polisi tengah mengejar dua pelaku yang diduga telah menyebarkan jawaban soal ujian nasional (UN) melalui layanan pesan singkat (SMS) ke sejumlah siswa peserta UN di SMAN 1 dan SMAN 3 Kota Serang, Banten.

Menurut Kapolres Serang AKBP Indra Gautama di Serang, Selasa, kedua pelaku berinisial O (22) dan B (22) diduga telah memberikan bocoran jawaban soal UN kepada tujuh siswa di dua sekolah itu yang juga sudah diminta keterangan.

Meski para korban sudah diminta uang Rp50 ribu per siswa, namun jawaban yang diberikan pelaku, berdasarkan hasil penyelidikan polisi dan Dinas Pendidikan, tidak seluruhnya benar dan hanya beberapa nomor saja yang kebetulan jawabannya cocok.

"Berdasarkan temuan dan keterangan para siswa yang diduga menjadi korban. Pelakunya mengarah kepada dua orang yang berada di luar lingkungan sekolah," kata Indra.

Tujuh siswa SMAN I dan SMAN 3 Kota Serang juga diamankan untuk dimintai keterangan. Mereka yang mengaku menerima bocoran jawaban pada UN hari kedua itu sekarang masih dalam penyelidikan polisi.

Mereka bertujuh adalah DD, EK, LK, HS, HR, IM dan HY. Mereka dimintai uang Rp50 ribu per orang untuk bocoran jawaban itu dan uangnya dikumpulkan oleh koordinator di sekolahnya masing-masing.

Dari transaksi jawaban soal UN itu terkumpul Rp15 juta di SMAN 3 dan Rp7 juta di SMAN 1 Kota Serang.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Eko Endang Koswara membantah telah terjadi kebocoran jawaban UN tersebut. Pihaknya sudah meminta konfirmasi kepada Kapolda Banten Kombes Pol Agus Kusnadi mengenai dugaan tersebut.

Kapolda, menurut Eko, menyatakan bahwa kasus itu bukan kebocoran jawaban soal UN melainkan praktik penipuan yang memanfaatkan momentum UN dengan menjual jawaban palsu.

Kemungkinan terjadinya kebocoran soal, kata Eko, sangat kecil karena pendistribusian dijaga ketat dari unsur-unsur terkait.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010