tangan saya melekat di stang motor yang sudah panas

Putussibau, Kapuas Hulu (ANTARA) - Seorang mantan Jurnalis Ruai TV di Kalimantan Barat, Didimus Mika Suka menjadi korban kebakaran Rumah Betang Dusun Bulan Tinjo, Desa Sayut, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu (17/10) malam.

"Saat kejadian listrik padam, suasana mencekam dan gelap, dalam hitungan menit api sangat besar, saya bergegas berlari bersama anak istri dan juga kedua orang tua, menyelamatkan diri," tutur Mika kepada ANTARA, di lokasi kejadian kebakaran Rumah Betang Sayut, Kecamatan Putussibau Selatan, Kapuas Hulu, Minggu.

Menurut Mika, setelah dirinya bersama keluarga berhasil keluar dari Rumah Betang Sayut di RT 04 itu, dia mencoba kembali ingin masuk, tetapi karena api yang semakin membesar dirinya tidak bisa menyelamatkan harta benda dan surat berharga lainnya.

Baca juga: Lebih 300 korban kebakaran Betang Sayut mengungsi ke rumah keluarga

"Tidak sampai lima menit api sangat besar, saya tidak bisa lagi masuk untuk mengambil harta benda, hanya terlihat sepeda motor saya masih belum di lalap api, saya berlari menyelamatkan motor, genggaman tangan saya melekat di stang motor yang sudah panas, ini tangan saya terkena bakar api," ucap Mika menangis.

Telepon genggam yang sempat juga terpegang saat berlari menyelamatkan diri dan keluarga.

"Saya bingung mau menghubungi siapa menceritakan kejadian itu, tapi saya hanya ingat Bang Timotius, wartawan ANTARA, saya telepon Bang Timotius meminta dia segera data ke lokasi malam itu juga, ku ceritakan kisah memilukan ini, saya sangat terpukul karena musibah ini Bang, saya hidup memulai lagi dari nol," kata Mika yang memiliki seorang anak yang masih balita.

Sangat memilukan perjuangan Mika bersama keluarga dan warga lainnya menyelamatkan nyawa dari amukan si jago merah, saat ini Mika bersama anak istrinya dan orang tuanya terpaksa mengungsi di rumah keluarganya di Desa Sayut.

Teofilusianto Timotius mengaku pada malam itu, saat sedang bersantai di rumahnya di Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, sayup-sayup terdengar suara sirine mobil pemadam kebakaran sehingga bergegas mencari informasi.

Dari ponselnya kemudian masuk melalui wa kiriman video Rumah Betang Sayut yang mengalami kebakaran sehingga pikirannya melayang ke sahabatnya, Mika, yang tinggal di sana.

Beberapa menit kemudian ada panggilan masuk di ponsel dari Mika sekitar pukul 21.02 WIB yang membenarkan kalau kobaran api juga menghanguskan rumahnya.

Baca juga: Rumah betang yang terbakar di Kapuas Hulu berusia 151 tahun

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020