New York (ANTARA News/AFP) - Dolar melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Senin, meskipun ketidakpastian tentang krisis utang Yunani yang meluas telah mengguncang keyakinan di Eropa.

Euro meningkat menjadi 1,3560 dolar pada 2200 GMT dibandingkan dengan 1,3530 dolar pada akhir Jumat.

Terhadap mata uang Jepang, dolar jatuh ke 90,09 yen dari 90,54 yen pada Jumat.

"Meskipun hari ini kenaikan saham AS membuatnya tampak bahwa peningkatan risiko telah mendorong dolar lebih rendah terhadap sebagian besar mata uang utama, kelemahan dolar terhadap yen Jepang menunjukkan bahwa risiko bukan satu-satunya faktor yang berdampak pada pasar valas," kata Kathy Lien, direktur penelitian mata uang di Global Forex Trading.

Saham AS mencapai tertinggi baru 17 bulan pada Senin, diangkat oleh saham terkait perawatan kesehatan setelah Kongres meloloskan perbaikan sektor tersebut yang sangat memperluas cakupan asuransi.

Lien mengatakan persetujuan akhir Kongres terhadap RUU perawatan kesehatan Minggu memberikan kontribusi pada pelemahan dolar.

Dia mengatakan bahwa orang-orang tidak cenderung memikirkan RUU perawatan kesehatan yang berharga 940 miliar dolar selama 10 tahun.

Sebaliknya, mereka akan mendiskon seluruh biaya hingga sekarang, memberikan dampak negatif awal pada dolar.

Namun, katanya, dalam jangka panjang, "kerusakan pada dolar akan minimal."

Sebelumnya pada Senin euro jatuh ke 1,3496 dolar -- level terendah sejak awal Maret -- karena pemimpin Eropa datang di bawah tekanan untuk menyelesaikan krisis Yunani pada pertemuan puncak di Brussel akhir pekan ini.

Pedagang menghubungkan perubahan arah terhadap pasar saham AS yang menunjukkan positif.

Meskipun euro naik, kebanyakan analis meramalkan masa depan lebih berat untuk mata uang tunggal Eropa.

"Pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa minggu ini akan membuktikan fokus utama pasar valuta asing," kata Lee Hardman, analis di Bank of Tokyo-Mitsubishi, mengacu pada pembicaraan Kamis dan Jumat.

"Ketidakmampuan otoritas Eropa untuk menyepakati rincian spesifik untuk dukungan finansial bagi Yunani jika diperlukan terus membebani euro dan aset berisiko secara umum," tambahnya.

"Dengan Jerman masih setia terhadap memberikan dukungan yang lebih konkret untuk Yunani, prospek resolusi yang tepat untuk meredam ketidakpastian pasar tampak tipis."

Ke 16 negara zona euro menghadapi krisis kronis terburuk dalam dekade eksistensinya di tengah spiral tingkat utang pemerintah, tingkat pertumbuhan ekonomi anemia dan meningkatnya protes sosial terhadap tindakan-tindakan penghematan dan pengangguran yang tinggi.

Masalah keuangan publik Eropa melebar dengan terutama akut di Yunani, yang mempunyai defisit publik tertinggi di zona euro dan telah menjadi fokus dari kekhawatiran di pasar keuangan yang telah menyeret nilai euro.

Negara-negara Eropa lainnya mengatakan mereka bisa datang ke Yunani menyelamatkan jika semakin dekat dengan kebangkrutan, tetapi belum dijelaskan bagaimana tepatnya mereka akan melakukannya.

Yunani sendiri telah mengatakan pihaknya mungkin dipaksa untuk berpaling kepada Dana Moneter Internasional (IMF) untuk meminta bantuan.

Pada akhir perdagangan New York, dolar turun menjadi 1,0576 franc Swiss dari 1,0613 franc pada Jumat. Pound menguat menjadi 1,5104 dolar dari 1,5013. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010