Padang (ANTARA News) - Bupati Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), Shadiq Pasadigoe menyebutkan terbakarnya Istano Silindung Bulan Minggu dinihari menimbulkan kerugian sekitar Rp5 miliar.

"Kita perkirakan kerugian mencapai Rp5 miliar. Kalau sudah istano yang terbakar biaya yang dikeluarkan akan tinggi untuk pembangunan kembali, terutama pada biaya tukang karena sulit mencari yang bisa membuat interior khas Minangkabau tersebut," kata Bupati Tanah Datar, Shadiq Pasadigoe usai penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) PPh orang pribadi yang digelar Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sumbar-Jambi di gubernuran, Senin.

Menurut Shadiq, pembangunan kembali Istano Silindung Bulan kendalanya akan sama dengan pembangunan Istano Basa Pagaruyung, yaitu sulit untuk mendapatkan kayu berkualitas bagus.

Justru itu, pihaknya segera membentuk tim pelaksana pembangunan kembali Istano Silindung Bulan dalam upaya penghimpunan dana dari berbagai sumber.

Pembangunan kembali Istano Silindung Bulan, tentu mengharapkan dukungan dana dari sumbangan masyarakat khususnya Sumbar, serta dukungan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat karena merupakan aset budaya daerah.

"Ini musibah kebakaran yang sudah ke empat kalinya di Istano Silindung Bulan sejak didirikan," ujarnya dan menambahkan, musibah ini terjadi di saat belum selesai pengerjaan Istano Basa Pagaruyung yang terbakar pada 27 Pebruari 2007.

Menyinggung penyebab kebakaran Istano Silindung Bulan tempat Shadiq menjelaskan, pada Senin (22/3) tim forensik dari Polda Sumatera Utara tengah melakukan penyelidikan penyebab kebakaran tetapi pihaknya belum memperoleh hasilnya.

Istano Silinduang Bulan di Kabupaten Tanah Datar, terbakar Minggu dini hari (21/3) sekitar pukul 01.15 WIB, akibatnya interior, atap dan dinding belakang ludes diamuk `si jago merah`.

Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Tanah Datar, Alfian Jamrah mengatakan, musibah kebakaran ini cukup menjadi problem bagi pemerintah setempat dan Sumbar secara umum, menyusul belum selesainya pembangunan Istano Pagaruyuang.

Menyinggung pentingnya Istano Silinduang Bulan, Alfian mengatakan, sangat penting artinya, khusus bagi Pemkab Tanahdatar karena merupakan aset budaya. Bahkan, saat Istano Pagaruyuang belum tuntas pembangunannya, wisatawan yang dibawa biro-biro perjalanan diarahkan ke sana.

Istano Silindung Bulan diresmikan secara adat 1 Desember 1989, dan secara formal oleh pemerintah 23 Desember 1989. Peresmian dilakukan ketika itu oleh Menparpostel, Soesilo Sudarman, dihadiri Menhub Azwar Anas, Raja Negeri Sembilan Malaysia, Tuanku Ja`far, Mentamben Ginanjar Kartasamita dan salah seorang keturunan Raja Istano Pagaruyuang, H Aminuzal Amin, Dt Rajo Batuah.

Pembangunan istano ini dibiayai saat Azwar Anas menjabat Gubernur Sumbar, dibantu Raja Negeri Sembilan dan H Aminuzal Amin selaku putra daerah serta didukung sumber dana lainnya. (SA/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010