Data harian Satgas COVID-19 Sumsel, Ahad (17/10), mencatat kasus konfirmasi positif berjumlah 7.104 orang dengan 5.422 orang atau 76 persen sudah selesai isolasi dan 388 kasus meninggal dunia (5,46 persen).
"Penambahan kasus positif di Sumsel masih fluktuatif, kebanyakan masih dari kluster kantor, perusahaan, sekolah asrama dan keluarga," kata Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Yusri di Palembang.
Sejak kasus pertama pada 23 Maret hingga saat ini, 7.104 kasus-kasus positif COVID-19 di Sumsel dan lebih banyak menjangkiti usia 20-44 tahun, yakni mencapai 3.649 kasus atau 51 persen dari total kasus.
Baca juga: BPBD Sumsel tingkatkan sosialisasi protokol 3M
Baca juga: Rasio uji swab Sumsel penuhi anjuran WHO
Rentang usia tersebut memang memiliki pergerakan paling dinamis di antara rentang usia lainnya, kata dia, sehingga menjadi penyumbang kasus paling banyak karena penyebaran virus corona juga dipengaruhi dari mobilisasi masyarakat.
Kasus positif bahkan terus bermunculan meski Pemprov Sumsel telah menerbitkan Pergub yang di dalamnya memuat sanksi disiplin protokol kesehatan, setidaknya terdapat penambahan 1.870 kasus selama satu bulan sejak Pergub diberlakukan dari 17 September hingga 17 Oktober.
Penambahan 1.870 kasus tersebut lebih tinggi dibandingkan periode 17 Agustus hingga 17 September atau satu bulan sebelum Pergub diberlakukan yakni 1.324 kasus.
Namun ia menyatakan belum dilakukan evaluasi terkait pemberlakuan Pergub tersebut dengan efekifitasnya terhadap penurunan kasus, ia hanya menegaskan bahwa untuk memutus penyebaran COVID-19 harus dilakukan dengan kesadaran penuh setiap orang.
"Tetaplah menggunakan masker ketika berada di luar rumah, upayakan tidak mendatangi kerumunan dan biasakan cuci tangan," ujar Yusri.*
Baca juga: ACT Sumsel jalankan gerakan Bangkit Bangsaku di Sumsel
Baca juga: Kasus COVID-19 bertambah 13 orang positif di Kabupaten Musi Banyuasin
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020