Hanoi (ANTARA News) - Kebijakan nilai tukar bukanlah sebuah "solusi sederhana" untuk ketidakseimbangan ekonomi global, Deputi I Direktur Pelaksana IMF, John Lipsky mengatakan Senin terhadap latar belakang ketegangan atas mata uang China.
John Lipsky membuat komentar ketika ditanya bagaimana menyelesaikan perselisihan antara China dan Amerika Serikat atas kebijakan nilai tukar Beijing.
"Ini menyerang saya karena sedikit disayangkan pertanyaan tentang isu kebijakan nilai tukar bagaimanapun diambil di luar konteks dan dipandang sebagai suatu solusi sederhana, atau hanya satu-satunya atau aspek kunci, dalam hal kebijakan penyesuaian," ia mengatakan pada konferensi pers.
"Mengamankan kekuatan, pertumbuhan yang berkelanjutan dan seimbang harus menjadi tanggung jawab umum dan tanggung jawab bersama dan harus mencakup semua bentuk kunci kebijakan ekonomi, bukan hanya satu yang khusus."
Lipsky mengatakan ia berharap tujuan tersebut dapat dicapai melalui "kerangka" dukungan IMF yang disponsori oleh Kelompok 20 (G20) ekonomi terkemuka.
Di bawah kerangka, Dana Moneter Internasional (IMF) adalah kompilasi prakiraan dan rencana kebijakan lima tahun "untuk menyediakan dasar bagi diskusi koheren dan kolaboratif tentang bagaimana negara-negara G20 dapat menyesuaikan kebijakan untuk kepentingan seluruh komunitas global," kata Lipsky.
China pada Minggu memperingatkan pihaknya mungkin membalas jika Amerika Serikat memberlakukan sanksi perdagangan dan hukuman lain untuk melawan kebijakan nilai tukar Beijing.
Beijing membuat mata uangnya sedikit fleksibel pada 2005 menyusul tekanan AS, tetapi ketika krisis keuangan global meletus pada 2008, ia kembali mamatok yuan terhadap dolar AS untuk menopang ekspor China dan menghidupkan kembali perekonomian.
Pembuat undang-undang Amerika telah memperkenalkan undang-undang untuk menghukum China dengan sanksi dan menuntut Presiden Barack Obama memberikan label Beijing manipulator mata uang.
China adalah eksportir terbesar dunia dan para ahli mengatakan mata uangnya adalah undervalued (di bawah nilai) hingga 40 persen.
Direktur Pelaksana IMF Dominique Strauss-Kahn mengatakan bulan ini, yuan "sangat banyak undervalued.
Lipsky, wakil direktur pelaksana IMF berada di Hanoi untuk suatu konferensi pertumbuhan dan pengentasan kemiskinan pasca krisis di Asia.(A026/M012)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010