Jakarta (ANTARA News) - Pemimpin redaksi detik.com, Boediono Darsono, mengatakan bahwa perkembangan media online bukanlah ancaman bagi media cetak tetapi justru membantu media cetak.

"Kalau dikatakan media cetak akan semakin tergilas karena media online itu salah, karena media online justru membantu media cetak," kata Boediono dalam Diskusi "Media Cetak Vs Media Online di jakarta, Senin.

Boediono mengatakan kecepatan berita yang disajikan media online bisa digunakan oleh media cetak sebagai patokan suatu berita sehingga memudahkan media cetak.

Menurutnya, meskipun pengakses media online sekarang ini semakin meningkat, media cetak bahkan media online harus lebih waspada karena ancaman itu justru muncul dari media konvergen yang semakin berkembang.

"Ancaman media itu muncul dari gadget-gatget yang konvergen seperti blackberry. Media online saja risau, apalagi media cetak harusnya juga lebih risau," tutur Boediono.

Boediono mengatakan sebagian besar pengakses detik.com menggunakan handphone, padahal melalui hp iklan tidak dapat dilihat pembaca.

Menurutnya, meskipun pembaca cetik.com lebih banyak, keunggulan pemasukan iklan di media massa cetak lebih banyak.

"Pembaca detik itu lebih banyak dari Kompas, tapi pemasukkannya lebih banyak Kompas. Namun, pertumbuhan iklan itu sekarang makin pesat, bahkan iklan di kami itu terus tumbuh," kata Boediono.

Boediono mengatakan perkembangan iklan akan terus berkembang sekitar 100 persen per tahun, oleh sebab itu pihaknya tetap yakin akan bertahan bahkan bisa lebih berkembang.

Namun, yang perlu diwaspadai media cetak baik cetak maupun online ialah ancaman dari pemilik media dari luar negeri.

"Di Amerika, pemasukan google dan yahoo itu jauh lebih tinggi dari pada koran. Jadi, ancaman yang lebih besar itu juga bisa muncul dari luar yang tidak bisa diatur regulasinya," kata Boediono.

(T.M-RFG/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010