Surabaya (ANTARA News) - Empat jenazah korban perahu terbalik di bawah jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) yang terjadi pada Minggu (21/3) dini hari lalu akhirnya semuanya ditemukan.
Korban terakhir yang berhasil ditemukan di kawasan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Surabaya pada Senin (22/3) sore yakni Warsito warga Jalan Randu Indah Surabaya.
Kanit Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Suramadu, Iptu Suprijadi mengatakan, jenazah korban yang terakhir ditemukan itu, sekarang sedang dievakuasi dan kemudian akan dibawa ke RSU dr. Soetomo untuk dibersihkan dan kemudian dipulangkan ke keluarganya.
"Ini merupakan korban terakhir yang berhasil ditemukan," katanya.
Menurut dia, penemuan jenazah tersebut sekaligus menghentikan pencarian yang dilakukan pihak kepolisian sejak Minggu (21/3) lalu. Sehingga jumlah total korban tewas dalam peristiwa itu sebanyak lima orang.
Adapun tiga jenazah lainnya yang berhasil ditemukan semuanya berasal dari warga Platuk Donomulyo Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran Surabaya. Mereka adalah Mahmud Fauzi, Sudibyo dan Sugiyanto.
Sedangkan korban tewas yang berhasil ditemukan pertama kali pada Minggu (21/3) lalu adalah Sulistiono, warga Randu Indah, Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran.
Sebelumnya, Kapolresta Surabaya Timur AKBP Samudi mengatakan, peristiwa terbaliknya perahu berukuran 7,5x2,5 meter yang dinaiki 16 orang (pemancing, red) diduga tidak hanya disebabkan faktor alam berupa hujan disertai angin kencang, melainkan juga karena perahu kelebihan muatan.
"Dugaan sementara perahu kelebihan penumpang. Jika benar maka akan kami usut," katanya.
Menurut dia, jika nanti ditemukan adanya kesalahan muatan penumpang yang lebih dari kemampuan maka nahkoda akan ditetapkan menjadi tersangka.
"Kemampuan perahu bisa dihitung dengan besarnya perahu yang dinaiki para pemancing itu. Kalau dalam pemeriksaan nantinya perahu `over` muatan berarti nahkoda harus bertanggung jawab," katanya.
Sementara itu, pemilik perahu Muhammad Muktar, warga Tambak Wedi Lama, Surabaya membantah bahwa perahunya kelebihan muatan karena perahu tersebut sudah biasa digunakan untuk memancing saat hari libur.
Ia mengatakan, muatan sebanyak 15 orang ditambah dirinya (16 orang) tersebut, tergolong lebih sedikit dibandingkan dengan akhir pekan pada umumnya yang mampu mengangkut 18 orang.
"Perahu saya sanggup memuat hingga 18 orang dewasa. Tidak benar kalau dikatakan perahu saya kelebihan muatan," katanya berdalih.
(T.A052/D009/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010