Beijing (ANTARA News)- Media resmi China menuduh Google mengusung agenda politik karena sebelumnya, pada Minggu (21/3), raksasa Internet itu telah menuduh pemerintah China mendukung aksi peretasan (hacking).
Selain itu kantor berita Xinhua juga menyebutkan bahwa Google berusaha menyebarkan budaya, nilai, dan idelogi mereka ke China.
Kantor berita pemerintah China itu juga akan membela kebijakan sensor Internet pemerintahnya, yang merupakan salah satu alasan Google untuk meninggalkan negara komunis itu.
"Sangat disayangkan tindakan Google akhir-akhir ini menunjukan bahwa perusahaan itu tidak sekedar membangun bisnisnya di China tetapi juga berperan aktif menyebarkan budaya, nilai, dan ideologinya," demikian pernyataan Xinhua.
"Tidak adil jika Google harus menerapkan nilai dan ukurannya sendiri pada regulasi Internet China yang sejak dulu memiliki budaya, nilai, dan tradisi sendiri."
Sebelumnya pada Jumat (19/3) China Business News melaporkan bahwa Google akan mengumumkan keputusannya apakah bertahan atau keluar dari China, Senin ini (22/3).
Dua bulan yang lalu Google mengatakan telah menjadi target serangan yang berasal dari China dan juga menyatakan tidak akan lagi mematuhi peraturan sensor China walaupun itu berarti mereka harus angkat kaki dari negara tirai bambu itu.
Sejak saat itu kedua pihak tetap bersikukuh pada pendiriannya walaupun Kepala Eksekutif Google, Eric Schmidt berharap segera ada hasil dari pembicaraan dengan China.
China menuntut operator internet untuk menghalangi kata-kata atau gambar yang menghina Partai Komunis China serta topik-topik politik yang sensitif.
Beijing juga mem-blok semua laman populer seperti Facebook, Twitter,dan YouTube.
(Ber/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010